SUKABUMI, KOMPAS.com - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Harun Alrasyid mengatakan, sejumlah tenaga kesehatan menjalani rapid test.
Hasilnya, 7 tenaga medis dinyatakan reaktif.
"Kalau yang positif (reaktif) rapid test memang ada 7 tenaga kesehatan," kata Harun dalam keterangan tertulis, Minggu (26/4/2020) malam.
Baca juga: Suka Duka Kuliah Online, Sinyal Timbul Tenggelam hingga Menumpang di Kantor Desa
Adapun, rapid test telah dilakukan kepada 900 orang tenaga kesehatan puskesmas dan rumah sakit.
Sebanyak 453 orang dinyatakan non-reaktif. Sementara itu, 400 orang masih dalam proses.
Menurut Harun, tenaga kesehatan yang dinyatakan reaktif diminta untuk mengisolasi diri secara mandiri.
Namun, mereka tetap diawasi secara ketat oleh tenaga medis.
"Langkah selanjutnya diambil swabnya untuk dilakukan pemeriksaan PCR," ujar Harun yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi itu.
Baca juga: Ibu dan 2 Anak Dijemput Ambulans, Diduga Ketularan dari Pakaian Ayah
Tes swab juga dilakukan terhadap keluarga dan orang-orang yang kontak fisik dengan 7 tenaga kesehatan tersebut.
Ketujuh tenaga kesehatan itu masing-masing 2 orang di Cibadak; 2 orang di Cicurug; 1 orang di Palabuhanratu; 1 orang di Ciemas; dan 1 orang di Cidahu.
Fasilitas kesehatan tempat kerja ketujuh tenaga kesehatan itu tetap buka seperti biasa.
"Pelayanan tetap berjalan seperti biasanya," kata Harun.
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.
Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.