Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 47 WNA yang Mayoritas Guru di Pedalaman Tinggalkan Papua, Ini Alasannya

Kompas.com - 23/04/2020, 14:36 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Alasan kepulangan

Suzana mengungkapkan, para WNA pulang karena permintaan dari negaranya.

Ada pula yang ditarik oleh organisasi tempat mereka bekerja.

"Mereka kebanyakan sudah masuk masa cuti, sehingga diizinkan pulang oleh organisasi dan negaranya," kata dia.

Meski demikian, kata Suzana, ada WNA yang sebenarnya keberatan meninggalkan Papua.

Mereka menganggap provinsi paling timur di Indonesia ini lebih aman dari pandemi corona bila dibandingkan negaranya.

"Ada yang juga merasa keberatan untuk meninggalkan Papua, karena menurut mereka, Papua masih lebih aman untuk terhindar dari penyebaran Covid-19. Namun, karena mereka bernaung dalam organisasi yang mengirim mereka ke Papua, maka, mau tidak mau, mereka harus meninggalkan Papua," tutur Suzana.

Baca juga: UPDATE: 124 Kasus Positif Covid-19 di Papua

Tak hanya karena corona

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Pejabar Sekda Papua Ridwan Rumasukun mengungkapkan, kepulangan WNA bukan hanya karena corona.

"WNA itu pulang bukan hanya akibat penyebaran Covid-19. Tapi, ada yang dipanggil pulang ke negaranya, karena masa tugas mereka telah berakhir atau untuk perpanjang visa dan surat-surar penting lainnya," kata Ridwan

Pada 21 April 2020, kata dia, pemerintah setempat mendapatkan surat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Kanada.

Surat yang ditujukan pada Pemprov Papua tersebut berisi permintaan membuka jalur penerbangan untuk pemulangan warga negara mereka yang masih berada di Papua.

Usai melakukan penelaahan, permintaan disetujui dengan proses pemeriksaan kesehatan sesuai protokol penanganan corona.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com