Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Fenomena Munculnya Cacing Dalam Jumlah Banyak, Anomali hingga Disebut Tanda Gempa Bumi

Kompas.com - 22/04/2020, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

Menurutnya ada perubahan kelembaban tanah yang biasanya terjadi dari musim penghujan ke kemarau.

"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau, biasa begitu," ujar Prabang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Sederet Fakta Lengkap Munculnya Cacing Tanah Terus-Menerus Secara Misterius

"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya.

Menurutnya kemunculan cacing dalm jumlah banyak pernah terjadi namun fenomena tersebut tak semerata tahun ini.

"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.

Baca juga: Benarkah Fenomena Cacing Bermunculan Tanda Gempa Bumi, Ahli Jelaskan

Hal senada juga dijelaskan oleh Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Nugroho.

Ia mengartikan fenomena tersebut dengan perubahan cuaca.

"Itu sama seperti seolah cacing-cacing hilang saat musim kemarau, lalu saat hujan mereka bermunculan di mana-mana. Dan yang perlu diketahui, bagaimana kondisi cuaca di Solo saat ini," jelas Hari.

Dia memperkirakan cacing yang muncul di Pasar Gede adalah cacing dari kawasan urban yang mudah beradaptasi.

Baca juga: Fenomena Cacing Bermunculan di Solo dan Klaten, Ini Penjelasan Ahli

"Prediksi saya itu mungkin cacing invasif yang sangat mudah beradaptasi. Baik di Indonesia maupun negara mana pun, ada beberapa jenis cacing tanah yang invasif," jelas Hari.

Terkait munculnya cacing dalam jumlah banyak sebagai tanda gempa bumi, Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hal tersebut bukan tanpa dasar.

Menurutnya sejumlah gempa yang merusak dunia diawali dengan gejala alamiah yakni munculnya cacing tanah secara massal.

Ia mencontohkan 10 hari menjelang gempa Chi Vhi di Taiwan pada tahun 1999, mumcul cacing dalam jumlah banyak.

Baca juga: Fenomena Cacing Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak Juga Pernah Terjadi di Yogyakarta

Fenomena yang sama juga terjadi di China pada tahun 1975. Tiga hari sebelum gempa bumi di Haicheng China, muncul banyak cacing di wilayah tersebut.

Daryono menjelaskan menurut Grant dan Conlan, kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang terjadinya gempa bumi terkait dengan adanya anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com