Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Tahun Mengabdi untuk Kemanusiaan, Perawat Senior Ini Akhirnya Berpulang

Kompas.com - 17/04/2020, 19:35 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Perawat senior di Rumah Sakit Siloam Surabaya, Hastuti Yulistiorini, meninggal dunia, Kamis (16/4/2020) pagi.

Pihak rumah sakit enggan menjelaskan detail penyakit yang menyebabkan perawat berusia 51 tahun itu berpulang.

"Maaf itu rahasia medis pasien," kata Marketing Communication Rumah Sakit Hospital Surabaya, Sally Danayani, saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: 46 Tenaga Medis Terinfeksi Corona di Jatim, Tak Tahu Tangani Pasien Positif Covid-19

Sally mengatakan, Hastuti mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan kemanusiaan di Siloam Hospital Surabaya selama 32 tahun atau sejak 17 Maret 1988.

"Kami memberikan penghormatan yang sebesar-besarnya untuk almarhumah atas dedikasi yang begitu luar biasa terhadap kesehatan dan kemanusiaan dan telah menjadi teladan bagi kita semua," ujar Sally.

Mengutip Surya.co.id, CEO Siloam Hospitals Surabaya dr Maria Magdalena Padmidewi, dalam siaran persnya, mengatakan. di balik perjuangan melawan pandemi Covid-19, ada sosok-sosok yang memberikan pengabdian dan pengorbanan demi masyarakat.

Mereka adalah dokter, perawat, dan tenaga medis yang berada di garda terdepan melayani masyarakat, termasuk salah satu perawat senior Hastuti Yulistiorini.

“Kami memberikan penghormatan yang sebesar-besarnya untuk almarhumah atas dedikasi yang begitu luar biasa terhadap kesehatan dan kemanusiaan dan telah menjadi teladan bagi kita semua," katanya.

Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat, sejak sebulan terakhir, ada 46 tenaga medis di Jawa Timur yang terpapar Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya dinyatakan telah sembuh.

"Dari 46 yang terjangkit, 19 sembuh, 26 orang sampai saat ini masih dalam perawatan, dan satu orang meninggal dari Rumah Sakit Hospital Surabaya. Kami semua berduka," kata Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (16/4/2020) malam.

 

Sementara menurut Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, kebanyakan tenaga medis yang terpapar Covid-19 justru yang tugasnya tidak bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19.

Dia mencontohkan, seperti dokter praktik yang biasa langsung menangani pasien.

"Dia tidak tahu apakah pasien tersebut Covid-19 atau bukan, tapi ternyata Covid-19, apalagi pasien tersebut statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG)," ujar Joni yang juga Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini.

Baca juga: UPDATE 16 April: 514 Kasus Positif Covid-19 di Jatim

Karena itulah, semua dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU dr Soetomo diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Apapun penyakitnya, semua dokter yang menangani harus pakai APD," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com