"Ada kemungkinan pelaku mematikan server CCTV sebelum mencongkel pintu ruangan bagian keuangan. Namun, ini masih dugaan," kata Masrukin.
Masrukin enggan berspekulasi soal pelaku ada kaitannya dengan orang dalam DPRD Pamekasan sendiri.
Untuk mengungkap hal itu, pihaknya menyerahkan kepada polisi yang sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Menurut Masrukin, dalam kejadian ini pihaknya menggunakan asas praduga tidak bersalah.
"Belum pasti ada kaitannya dengan orang dalam, sebab yang masuk ke kantor DPRD Pamekasan setiap hari tidak bisa dibatasi seperti kantor lainnya," ungkap dia.
Dengan kejadian ini, DPRD Pamekasan akan membenahi beberapa sisi kantor yang dianggap lemah dan bisa dimasuki oleh pelaku kejahatan.
Baca juga: Petugas Haji di Pamekasan Positif Covid-19
Di antaranya semakin meningkatkan penjagaan dan keamanan.
"CCTV perlu kami tambah terutama di luar kantor," ungkap dia.
Kapolres Pamekasan, AKBP Joko Lestari berharap pelaku segera terungkap.
Satuan reserse kriminal sudah dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini.
Beberapa saksi sudah dimintai keterangan.
"Meskipun tidak ada kerugian dalam kejadian ini, semoga pelakunya segera terungkap," ujar Joko Lestari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.