Kantor DPRD Pamekasan Dibobol Maling, Pelaku Merusak Server CCTV

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kantor DPRD Pamekasan dibobol maling, Senin (13/4/2020) dini hari.

Pelaku menggunakan penutup kepala dan bercadar saat masuk ke dalam kantor. Pelaku sempat terekam CCTV.

Kejadian pembobolan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Belum diketahui pasti pelaku masuk dari pintu sebelah mana. Namun, pelaku tahu di mana ruangan penyimpanan uang dan server CCTV.

Sekretaris DPRD Pamekasan, Masukin saat dihubungi Kompas.com mengungkapkan, pembobolan baru diketahui pukul 05.30 WIB, saat petugas kebersihan kantor hendak membersihkan kantor.

Tiba-tiba beberapa pintu ruangan sudah terbuka karena dicongkel.

"Ruangan bagian keuangan, bagian sekretariat yang di dalamnya ada server CCTV yang dibobol pintunya," ujar Masrukin.

Di bagian keuangan, sejumlah berkas berserakan.

Brangkas tempat penyimpanan uang dan surat-surat penting, berusaha dicongkel.

Namun, hanya bagian pintu yang terlihat rusak. Pelaku gagal membawa isi brangkas tersebut.

"Ada kemungkinan pelaku mematikan server CCTV sebelum mencongkel pintu ruangan bagian keuangan. Namun, ini masih dugaan," kata Masrukin.

Masrukin enggan berspekulasi soal pelaku ada kaitannya dengan orang dalam DPRD Pamekasan sendiri.

Untuk mengungkap hal itu, pihaknya menyerahkan kepada polisi yang sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Menurut Masrukin, dalam kejadian ini pihaknya menggunakan asas praduga tidak bersalah.

"Belum pasti ada kaitannya dengan orang dalam, sebab yang masuk ke kantor DPRD Pamekasan setiap hari tidak bisa dibatasi seperti kantor lainnya," ungkap dia.

Dengan kejadian ini, DPRD Pamekasan akan membenahi beberapa sisi kantor yang dianggap lemah dan bisa dimasuki oleh pelaku kejahatan.

Di antaranya semakin meningkatkan penjagaan dan keamanan.

"CCTV perlu kami tambah terutama di luar kantor," ungkap dia.

Kapolres Pamekasan, AKBP Joko Lestari berharap pelaku segera terungkap.

Satuan reserse kriminal sudah dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini.

Beberapa saksi sudah dimintai keterangan.

"Meskipun tidak ada kerugian dalam kejadian ini, semoga pelakunya segera terungkap," ujar Joko Lestari.