Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Tukang Cukur di Bogor Pakai APD Saat Mencukur Pelanggan, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/04/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang tukang cukur di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Herman Maulana Syah berpenampilan unik setiap melayani pelanggannya.

Herman mengenakan alat pelindung diri (APD) yang ia buat dan modifikasi sendiri.

Pakaian khusus tersebut dikenakannya sejak 24 Maret 2020.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Memodifikasi sendiri

Herman Maulana Syah (40) mengenakan alat pelindung diri (APD) di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Ia mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Herman Maulana Syah (40) mengenakan alat pelindung diri (APD) di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Ia mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19.
Herman menjelaskan, APD tersebut ia buat dengan kreativitas sendiri.

Sebab, kelangkaan APD benar-benar disadari olehnya. Baju hazmat, menurut Herman, hanya diperuntukkan bagi tenaga medis.

Untuk melindungi tubuh ia menggunakan bahan plastik, sedangkan pelindung mata dan masker menggunakan barang yang telah ada dan dimodifikasi.

Herman juga mengenakan sepatu boots ketika mencukur pelanggan.

"Fungsinya sebagai perlindungan diri," kata dia, seperti dikutip Antara.

Baca juga: Kisah Ibu Rumah Tangga Hamil Terinfeksi Corona, Tak Punya Riwayat Bepergian, Nunki: Palingan Ketemu Tukang Sayur Keliling

 

Herman Maulana Syah (40) tengah mencukur rambut pelanggan di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Herman mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Herman Maulana Syah (40) tengah mencukur rambut pelanggan di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Herman mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19.
Apresiasi bagi petugas medis

Tujuan lain Herman mengenakan pakaian pelindung ketika menggunting rambut pelanggan adalah sebagai sosialisasi dan apresiasi bagi para petugas medis.

Herman mengatakan, rupanya tak mudah mengenakan baju tersebut saat beraktivitas.

"Kedua apresiasi bagi petugas medis. Ternyata pakai baju ini panas banget, apalagi petugas medis harus memakai 12 jam tanpa makan dan minum," tutur dia.

Herman mengajak masyarakat mendoakan dan mendukung petugas medis yang berperan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

Baca juga: Pasien Positif Corona Dikira Meninggal, Diberondong Pesan Duka di Ponselnya, Jadikan Kabar Itu Cambuk untuk Sembuh

Cukuran tetap rapi

Herman Maulana Syah (40) mengenakan alat pelindung diri (APD) di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Ia mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Herman Maulana Syah (40) mengenakan alat pelindung diri (APD) di Chemot Barbershop miliknya di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Ia mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja untuk mengurangi resiko penularan wabah virus Covid-19.
Langkah Herman diapresiasi oleh salah seorang pelanggannya, Fajar.

Di tengah pandemi corona, Herman menawarkan rasa aman pada pelanggannya.

Ia mengatakan, meski mengenakan busana yang tak lazim namun Herman tetap melakukan pekerjaannya dengan baik.

"Kreatif, walaupun pakai APD tapi cukuran tetap rapi," kata Fajar.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com