Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit di Jakarta, Pengasuh Bayi itu Dipulangkan ke Kampung Halaman oleh Majikan

Kompas.com - 11/04/2020, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - L (23) warga Kabupaten Madiun dipulangkan oleh majikannya ke kampung halamannya setelah sakit selama seminggu di Jakarta.

Saat di Jakarta, L sempat dibawa ke rumah sakit dan diopname dengan diagnosis demam berdarah.

Karena tak kunjung sembuh, L diantar pulang oleh majikannya menggunakan mobil pribadi pada Sabtu (4/4/2020).

Baca juga: Mudik Dari Jakarta, Seorang Baby Sitter Meninggal, Statusnya PDP Covid-19

Setelah di rumah, kondisi L tidak membaik  Selama tiga hari dia tidak mau makan dan sulit diajak berkomunikasi. Ia juga mengaku badannya lemas.

Tak hanya itu. L juga beberapa kali muntah darah.

Pada 7 April 2020, L dibawa ke Gresik oleh orangtuanya untuk mendapatkan pengobatan alternatif.

Orang pintar tersebut menyebut L bukan sakit corona tapi disantet orang karena L muntah darah.

Baca juga: Seorang Baby Sitter Berstatus PDP Covid-19 Meninggal Setelah Dirawat 2 Hari, Baru Mudik dari Jakarta

Pada 8 April 2020, sepulang dari Gresik, kondisi L semakin lemah. Oleh keluarga L pun dibawa ke puskesmas.

Karena memiliki riwayat tinggal di zona merah, L dirujuk ke RSUD dr Soedono. Di rumah sakit, L terus muntah.

Kondisi kesehatannya terus menurun. L meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Baby Sitter Berstatus PDP Covid-19 Berencana Menikahi Kekasihnya

Delapan tahun merantau di Jakarta

Ilustrasi pencegahan dan penularan virus corona, pasien virus coronaShutterstock Ilustrasi pencegahan dan penularan virus corona, pasien virus corona
Camat Kare Tarnu Ashidiq bercerita sudah delapan tahun L merantau di Jakarta dan bekerja sebagai pengasuh anak.

Kepada Kompas.com, Tarnu mengatakan jika L dalam waktu akan menikah dengan kekasihnya. Pernikahan akan diadakan tahun ini setelah L mudik dari Jakarta.

Namun mimpi L tak pernah terwujud. Ia meninggal dengan status sebagai pasisen dalam pengawasan (PDP).

“Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya. Namun, Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun,” kata Tarnu, Jumat (10/4/2020).

Baca juga: Sebelum Meninggal, Baby Sitter PDP Covid-19 Dibawa ke Orang Pintar, Disebut Sakit karena Disantet

Tarnu sempat menyayangkan tindakan majikan L yang memulangkan L dalam kondisi sakit.

Menurut Tarnu, L seharusnya tetap dirawat di rumah sakit hingga sembuh, bukan dipulangkan dalam kondisi sakit.

Jenazah L dimakamkan di pemakaman umum desa setempat pada Jumat (10/4/2020) dini hari. Pemakaman dilakukan dengan SOP pemakaman jenazah corona.

Sementara tim Puskesmas Kere bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan tracing riwayat kontak L.

Baca juga: Fakta Meninggalnya Baby Sitter PDP Corona, Hendak Menikah dan Dikira Kena Santet

Sebelum L meinggalnya, rumahnya disemprot disinfektan. Keluarga dan warga yang kontak erat dengan L juga diminta untuk mengkarantina diri secara mandiri.

“Alhamdulillah, keluarganya semuanya dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.

Juru Bicara Satgas Percepataan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi mengatakan hasil swab L masih belum diketahui. Hasil tes swab akan keluar sekitar tiga hingga empat hari.

"Meninggal tadi sore dan langsung dimakamkan Jumat (10/4/2020) dini hari dengan SOP pemakamanan jenazah corona,” kata Mashudi yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/4/2020) pagi.

SUMBER: Muhlis Al Alawi | Editor: David Oliver Purba, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com