Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Meninggalnya Baby Sitter PDP Corona, Hendak Menikah dan Dikira Kena Santet

Kompas.com - 11/04/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang baby sitter asal Madiun, Jawa Timur berinisial L (23) meninggal dunia di RSUD dr Soedono, Kamis (9/4/2020).

L meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) lantaran sakit dan mudik dari Jakarta, wilayah zona merah Covid-19.

Baca juga: Ironis, Pemakaman Korban Corona Ditolak dan Ambulans Diusir di Sejumlah Daerah, Mana Saja?

Berencana menikah

Ilustrasi menikah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi menikah.
Sebelum meninggal dunia, L sebenarnya berencana menikah dengan kekasihnya.

L yang diketahui telah delapan tahun merantau menjadi seorang pengasuh di Jakarta sudah memiliki rencana pulang dan menikah dalam waktu dekat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Kare Tarnu Ashidiq.

"Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya. Namun Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun," kata dia.

Baca juga: Sederet Kisah Perjuangan Mereka yang Berhasil Sembuh dari Covid-19..

 

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit
Sakit sepekan di Jakarta, diagnosis demam berdarah

Tarnu menjelaskan, L sebenarnya sudah sakit selama sepekan di Jakarta.

Ia pun sempat dibawa berobat oleh majikannya. L menjalani rawat inap dan didiagnosis demam berdarah.

Setelah diopname, L diantar pulang oleh majikannya menggunakan mobil pribadi ke Madiun, kampung halamannya, Sabtu (4/4/2020).

Kondisi L ketika di rumah semakin memburuk. Ia merasakan lemas, tak mau makan hingga kesulitan berkomunikasi.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Dikira kena santet

Ilustrasi  Net/ Tribunnews.com Ilustrasi
L tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan oleh keluarganya.

Orangtuanya malah membawa L ke Gresik untuk mendapat pengobatan alternatif dari 'orang pintar'.

Sempat muntah darah, L dikira kena santet.

"Saya mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Disebutkan korban bukan sakit corona, tetapi karena dibuat orang karena yang bersangkutan muntah darah," ujar dia.

Baca juga: Kasus Positif Corona Baru di Kota Tegal, Perempuan 73 Tahun yang Baru Pulang dari Tangerang

Dibawa ke rumah sakit dan meninggal

Sehari setelah dibawa ke orang pintar, kondisi L tak kunjung membaik.

Rabu (8/4/2020) L kemudian dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD dr Soedono.

L dirujuk karena memiliki riwayat bekerja di Jakarta yang merupakan zona merah Covid-19.

Ia kembali menjalani rawat inap selama dua hari.

Namun, nyawanya tak tertolong. L dinyatakan meninggal dunia Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Sempat Ditentang Keluarga, Petugas Medis yang Tangani Corona: Ini Tugas Negara

Dimakamkan sesuai prosedur pemakaman jenazah corona

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.
L lalu dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah korban corona meski belum dipastikan apakah ia terinfeksi virus tersebut.

Tim medis sempat mengambil swab L. Namun hasilya belum keluar.

Pasca-pemakaman, rumah keluarga korban pun disemprot dengan disinfektan.

Sedangkan keluarga dan kerabat yang berkontak langsung diminta melakukan karantina diri.

"Alhamdulillah keluarganya semuanya dalam kondisi sehat," kata Tarnu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: David Oliver Purba, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com