Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto mengatakan saat ini sedang mengumpulkan bukti dan dokumentasi terkait kejadian pada Kamis (9/4/2020) petang tersebut.
"Harus ada pembelajaran terkait kejadian ini. Kami sudah mengumpulkan ahli-ahli hukum yang tergabung di PPNI untuk memberi masukan dan kajian," jelasnya, Jumat (10/4/2020).
Menurut Edy, kejadian penolakan tersebut tidak akan terjadi kalau tidak ada provokator.
"Itu nanti mau masuk delik aduan atau gimana, biar ahli hukum yang menentukan. Kami hanya mengumpulkan bukti dan segala yang diperlukan, lalu kami ambil langkah selanjutnya," ungkapnya.
Baca juga: Jenazah Perawat di Semarang Ditolak, PPNI Jateng Bawa ke Ranah Hukum
Dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalang penembakan karyawan PT Freeport Indonesia tewas dalam penyergapan yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri.
Penyergapan itu berawal dari penangkapan enam warga yang diduga sebagai pemasok bahan makanan dan amunisi untuk KKB pimpinan Hengky Wamang.
Dari hasil interograsi, aparat gabungan menyergap sebuah rumah kayu di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, Papua, Kamis (9/4/2020).
Dalam penyergapan itu, dua anggota KKB tewas setelah baku tembak dengan pasukan gabungan. Selain itu, pasukan gabungan menangkap satu anggota KKB berinisial IS.
Menurut Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata beberapa anggota KKB kabur ke hutan dan membawa empat pucuk senjata api.
"Ada beberapa anggota KKB lari masuk ke hutan," kata Era.
Tes ini dilakukan setelah seorang penumpang berinisial SA yang menipu Mulyono mengalami demam dan batuk di Solo, Jawa Tengah, sepulangnya SA dari Jakarta.
Berdasarkan hasil rapid test tersebut, Mulyono dinyatakan non-reaktif.
"Sudah di-rapid test, hasilnya negatif," ujar Bupati Banyumas Achmad Husein, Kamis (9/4/2020).
Tak hanya itu, driver ojol yang memiliki tiga orang anak tersebut juga menjalani karantina mandiri di rumahnya usai mengantar SA dari Purwokerto ke Solo menempuh 230 kilometer.