Dia menuturkan, para pelaku awalnya mendatangi rumah pasangan suami istri yang sudah lansia.
Saat itu, di rumah tersebut juga ada seorang tetangga yang sedang berkunjung ke rumah korban.
Pada saat itu, seorang pelaku memotret para korban.
Namun, sebelumnya pelaku menyuruh dua korban untuk melepas perhiasan yang dikenakan.
"Alasannya melepas perhiasan agar tidak terlihat sebagai orang kaya. Lalu perhiasan disimpan dekat televisi. Setelah pemotretan dilanjut ke dapur," kata Syamsul.
Baca juga: 575 Hotel di Jabar Tutup Sementara, 25.000 Karyawan Dirumahkan
Menurut Syamsul, ketiga warga akhirnya menyadari telah tertipu dan perhiasannya dicuri setelah kedua pelaku meninggalkan rumahnya.
"Para korban akan mengambil perhiasannya yang disimpan dekat televisi, sudah tidak ada," ujar dia.
Syamsul mengimbau kepada para kepala desa agar menyampaikan kewaspadaan dan kehati-hatian kepada seluruh ketua rukun tetangga (RT) agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Menurut dia, Kecamatan Palabuhanratu tidak mempunyai program pemberian bantuan khusus terkait Covid-19.
Selain itu, apabila ada program bansos, verifikasi dan validasi pasti melibatkan ketua RT masing-masing.
"Tidak ada kegiatan foto-foto, pendataan oleh ketua RT, bukan dari kecamatan maupun desa," kata Syamsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.