Eva dan keluarga memilih karantina secara mandiri.
Apa yang dikhawatirkan ternyata muncul. Begitu mobil Eva tiba, kerumunan warga tiba tiba menghadang mobil Eva dan meminta kaca mobil dibuka.
Di sanalah warga memeluk dan menciumi Eva dari jendela, tanpa peduli imbauan jaga jarak dari pemerintah.
"Karena rumah Eva harus masuk gang dengan jarak 200 meter, massa justru berkerumun di jalan, memaksa Eva keluar mobil dan meminta Eva menyampaikan sepatah dua patah kata dan menyanyikan satu lagu," kata Saparudin.
Meski dengan berat hati karena memahami dirinya harus melakukan karantina selama 14 hari, Eva tetap memenuhi keinginan penggemarnya agar segera bubar.
"Eva memenuhi kemauan warga sekaligus mengucapkan terima kasih pada seluruh warga atas dukungan dan doa mereka semua. Baru kemudian dengan tertib massa membubarkan diri," jelas Saparudin
Saat itu, aparat kepolisian dan tim relawan telah berusaha mengimbau warga untuk membubarkan diri karena bahaya corona.
Baca juga: Warga Tumpah Ruah Sambut Eva Yolanda LIDA di Zona Merah Covid-19, Polisi: Kami Sudah Berusaha
Namun, kurangnya jumlah petugas kepolisian menyebabkan aparat tidak kuasa membubarkan massa.
Atas semua kejadian tersebut, keluarga dan tim Gugus Covid-19 Pemda Lombok Timur telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lombok Timur yang masih khawatir akan wabah Covid-19.
Sekda Kabupaten Lombok Timur M Juani Taufik mengatakan, ke depan pihaknya akan mengawasi aktivitas masyarakat dan akan intens melakukan sosialisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.