Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tolak Pasien Pulang Setelah Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 06/04/2020, 23:44 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pasien sembuh dari Covid–19 masih menemui sejumlah tantangan, termasuk penerimaan masyarakat.

Ada banyak warga di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan antipatinya pada pasien sembuh ini.

RSUD Wates mengharapkan hal serupa tidak terjadi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: ASN Bagian Administrasi Rumah Sakit di DIY Meninggal karena Covid-19

Masyarakat jangan sampai memberi stigma buruk bagi pasien sembuh ini.

“Kami mengharapkan jangan sampai ada stigma pada pasien. Kalau pulang jangan sampai ditolak masyarakat,” kata Humas Tim Covid RSUD Wates, Albertus Sunuwata Triprasetya (Sunu), dalam sambungan video dengan Bupati Kulon Progo, Sutedjo, dan jajarannya, Senin (6/4/2020).

Satu pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh setelah dua tes laboratorium terakhir menunjukan hasil negatif virus SARS CoV-2. Pasien ini adalah bayi laki-laki usia 4 bulan.

RSUD lantas mempertimbangkan pasien bisa dipulangkan.

“Kami masih mengevaluasi. Kemungkinan sore dan malam nanti dipulangkan,” kata Sunu, Senin siang.

Sunu mengungkapkan, penerimaan masyarakat sangat berarti bagi pasien yang pulih dari infeksi virus corona di mana pun.

Baca juga: Mendarat di Surabaya, 156 Pekerja Migran Indonesia akan Jalani Rapid Test Corona

Pasalnya, penolakan juga bisa berpengaruh pada kekebalan tubuh seseorang, termasuk pasien yang baru sembuh.

“Kalau ditolak, bisa stres, berpengaruh pada ketahanan tubuh yang jadi menurun. Ia akan mudah terjangkit lagi,” kata Sunu.

 

Tak hanya pasien sembuh, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Wates Agung Sugiarta juga mengungkapkan, penerimaan masyarakat seharusnya diberikan juga pada tim medis yang merawat pasien Covid.

RSUD Wates mengantisipasi hal serupa terjadi dengan menyediakan asrama sebagai tempat transit tim medis.

“(Bisa juga untuk) PDP yang tidak diterima atau tenaga kesehatan tidak boleh pulang. Urusan di luar ruang sakit jadi urusan kami,” kata Agung.

“Bahwa yang sudah negatif sudah sembuh. Ya, masyarakat (seharusnya) sudah bisa menerima. Kasihan tenaga (medis) seperti mereka ini,” kata Agung.

Hingga kini Kulon Progo memang kondusif. Tidak terjadi gejolak penolakan kelompok masyarakat. Pemerintah mengharap situasi ini terus dipertahankan.

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengimbau masyarakat tidak menyikapi berlebihan atas kepulangan pasien nanti. Apalagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Ada Penolakan, Ridwan Kamil Minta TNI/ Polri Kawal Pemakaman Jenazah Covid-19

Sutedjo mengharapkan masyarakat menonjolkan gotong royong dan kebersamaan. Dengan demikian ini semua berdampak pada upaya bersama dalam melawan Covid-19.

“Kita berharap (keberhasilan menyembuhkan pasien) ini menjadi energi memacu semangat untuk bekerja,” kata Sutedjo.

Tugas para medis belum selesai. Masih ada dua pasien dengan status PDP di RSUD Wates.

Keduanya laki-laki dewasa dengan riwayat pernah pergi ke zona merah Covid-19, yakni di Surakarta dan Jakarta. Beberapa PDP asal Kulon Progo juga dirawat pada berbagai RS di DIY.

Sementara, pasien positif Covid-19 nihil sejak kesembuhan bayi 4 bulan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com