Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses ke Surabaya Dipastikan Tak Ditutup, Hanya Batasi Pergerakan Warga

Kompas.com - 03/04/2020, 16:57 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Karena itu, Fikser juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga luar Kota Surabaya jika tidak ada kepentingan yang mendesak, ataupun datang hanya sekadar jalan-jalan di Surabaya, lebih baik ditunda dulu.

Hal itu untuk kepentingan bersama, yakni memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Selain kami imbau itu, kami juga melakukan penyemprotan, sambil kami melakukan kajian," ujar dia.

Kajian yang dimaksud adalah bagaimana mengonsultasikan hal ini kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Sebab, setiap wilayah itu memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari aspek ekonomi hingga sosial masyarakat.

Maka dari itu, lanjut Fikser, kebijakan yang diterapkan juga harus disesuaikan dengan wilayah tersebut.

"Pemkot lagi melakukan kajian untuk bagaimana mengonsultasikan ini kepada Kementerian Kesehatan. Tetapi, yang dijalankan di Surabaya sekarang ini (tahap social distancing)," kata Fikser.

Sedangkan untuk teknisnya, Fikser menuturkan di 19 titik akses pintu masuk Kota Surabaya dilakukan penjagaan 24 jam untuk sterilisasi.

Penjagaan ini pun juga melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), linmas, petugas dari polsek dan koramil setempat, hingga jajaran di tingkat kecamatan dan kelurahan.

Baca juga: 16 Hotel di Surabaya Tutup Dampak Pandemi Corona, Gaji Karyawan Dipotong 50 Persen

Jika warga luar kota hanya datang ke Surabaya untuk sekadar jalan-jalan atau tidak ada kepentingan, maka pihaknya menyarankan mereka agar kembali ke daerah masing-masing.

"Kalau dia datang entah mau ke mana, mau jalan-jalan, disuruh balik. Tapi, kami tidak menutup, atau melarang orang masuk (ke Surabaya). Kami imbau, setelah ditanya ternyata tidak bisa jawab benar, kami arahkan untuk kembali. Tapi, kendaraannya kami semprot dengan disinfektan," ucap Fikser.

Seperti diberitakan, Pemerintah Kota Surabaya batal memberlakukan kebijakan karantina wilayah.

Sebelumnya, kebijakan itu rencananya akan diberlakukan pekan ini.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, kebijakan yang berlaku sampai saat ini hanya pembatasan sosial, yaitu membatasi transportasi yang masuk ke Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com