Sayutiman mengaku terharu, karena masih ada yang peduli terhadap kesulitan masyarakat Bener Meriah yang terdampak virus corona.
Sementara itu, Ketua Koperasi Permata Gayo yang juga Ketua Asosiasi Produsen Fairtrade Indonesia (APFI) Djumhur menyebutkan, sumber bantuan berasal dari premiun fairtrade untuk penanganan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Bener Meriah.
"Kita berharap agar dapat terjalin kerja sama dalam menangani dampak pandemi ini untuk menjaga produksi kopi Gayo ke depan. Saat ini ada beberapa buyer yang menunda pengiriman meski kami sudah mengantongi kontrak. Kopi sudah ready, tapi tidak dapat dikirim," ujar Djumhur.
Para eksportir kopi sangat berharap ada kemudahan pengurusan dokumen, seperti Surat Keterangan Asal (SKA) yang seharusnya dapat diurus di Bener Meriah.
Sebab, menginggat selama ini dokumen tersebut hanya dapat diurus di Provinsi Aceh atau di Takengon, Aceh Tengah.