"Karena masalah pokok negara yang mengalami problem darurat itu sebenarnya dua hal, untuk ketersediaan pangan dan protein," jelasnya.
Dedi mengatakan, stimulus-stimulus yang bisa diberikan kepada para petani dan nelayan bisa berupa tambahan upah harian atau tambahan bantuan sembako setiap hari. Menurut dia, hal tersebut sangat mungkin diwujudkan dengan cara relokasi anggaran Kementrian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kementrian pertanian dan kementrian kelautan melakukan efisiensi belanja pemerintahnya. Yang pertama adalah belanja rutin perjalanan dinas, ongkos kantor, disisir itu semua kemudian alokasi yang dianggap bisa dilaksanakan tahun depan. Sehingga kalau ada problem di indiustri kita masih memiliki ketahanan pangan yang cukup," bebernya.
Baca juga: Cegah Corona, Masjid Raya Cilodong Purwakarta Tiadakan Shalat Jumat
Untuk meningkatkan produksi sektor pertanian, Dedi mengatakan Pemerintah Pusat juga wajib membuka lahan baru milik pemertintah agar bisa digarap oleh para petani.
"Di luar masih banyak tanah kosong yang masih bisa dimanfaatkan. Kebutuhan bibit petani tidak usah lagi, bibitnya dikirim. Atau pupuknya ditambah subsidinya. Buruh tani yang juga dapat stimulus dalam bentuk telor, beras atau uang," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.