Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kini Miliki Laboratorium Hewan Uji Radioaktif

Kompas.com - 30/03/2020, 10:27 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melalui Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) memiliki fasilitas laboratorium hewan uji radioaktif.

Laboratorium ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan senyawa bertanda dengan menggunakan hewan percobaan.

“Laboratorium hewan ini sudah ada sejak 1979. Namun belum dilengkapi dengan fasilitas pengujian yang sesuai dengan standar, sehingga pemanfaatannya belum maksimal,” ujar Kepala PSTNT, Jupiter Sitorus Pane dalam rilisnya, Senin (30/3/2020).

Baca juga: Polisi Masih Cari Oknum Penimbun Radioaktif di Lahan Kosong Batan Indah

Pada awalnya, laboratorium ini hanya digunakan untuk melakukan kontrol terhadap produk radioisotop dan senyawa bertanda yang dihasilkan reaktor TRIGA 2000.

Tujuannya untuk mengetahui karakteristik radioisotop dan senyawa bertanda melalui hewan percobaan dan beberapa uji praklinis sederhana.

Sejak 2019, dilakukan perbaikan tahap awal berbagai fasilitas laboratorium dan pada Februari 2020 selesai dan siap dimanfaatkan.

“Pada perkembangannya, laboratorium ini digunakan untuk uji pra-klinis terhadap penelitian senyawa bertanda untuk diagnosis dan terapi kanker dan penyakit infeksi lainnya,” tutur Jupiter.

Jupiter menambahkan, laboratorium ini akan lebih ditingkatkan pemanfaatannya dengan mengacu pada standar internasional.

Hal itu seiring dengan ditetapkannya PSTNT sebagai Pusat Unggulan Iptek di bidang senyawa bertanda dan radiometri.

Dilengkapi laboratorium hewan ini, diharapkan PSTNT dapat menghasilkan produk penelitian senyawa bertanda dan radiometri yang teruji, unggul, dan terpakai masyarakat.

Peneliti Batan bidang kedokteran hewan, Ahmad Kurniawan mengungkapkan, laboratorium hewan uji ini fokus untuk penelitian dasar pengembangan senyawa bertanda.

Mulai dari uji biodistribusi dan farmakokinetik pada hewan uji normal dan hewan dengan kanker serta infeksi.

Laboratorium hewan uji radioaktif ini digunakan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan hewan uji rodent (mencit dan tikus) dalam pengembangan radiofarmaka ataupun riset biomedis lainnya,” katanya.

Kegiatannya meliputi pembuatan hewan model kanker (cell line dan karsinogen), hewan model infeksi, implant tulang dengan material hasil iradiasi, model osteoporosis dan lainnya.

Karena laboratorium hewan uji radioaktif ini satu-satunya di Indonesia, selain peneliti Batan, laboratorium ini dapat dimanfaatkan peneliti di luar Batan, baik dari perguruan tinggi atau lembaga litbang lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com