Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tegal "Local Lockdown" pada 30 Maret 2020, Rencana 4 Bulan Isolasi Wilayah

Kompas.com - 28/03/2020, 11:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memutuskan menutup askes masuk ke Tegal selama empat bulan. Penutupan dilakukan sejak Senin, 30 Maret 2020, hingga Jumat, 30 Juli 2020.

Keputusan tersebut diambil setelah satu warga Tegal dinyatakan positif virus corona pada Rabu (25/3/2020).

Dengan temuan tersebut, Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.

Penutupan akses masuk dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Tegal.

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.

Baca juga: Isolasi Wilayah, Pemkot Tegal Siapkan 500 Beton MCB untuk Pembatas

Imbau perantau tak pulang kampung

Dedy Yon Supriyono mengatakan, gelombang mudik lebih awal sudah terasa. Untuk itu, ia mengimbau agar warga Tegal yang merantau utnuk tidak mudik ke kampung halaman saat Lebaran.

"Saya mengimbau kepada warga Kota Tegal yang merantau di Jakarta, Lebaran tahun ini saya mohon jangan pulang. Sayangi kampung halaman, sayangi warga di kampung halaman," kata Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Jumat (27/3/2020) malam

Baca juga: Isolasi Wilayah, Pemkot Tegal Siapkan 500 Beton MCB untuk Pembatas

"Banyak warga di Jawa yang merantau ke Jakarta. Sudah mulai ada yang mudik dari akhir-akhir ini. Di sisi lain, angka kasus di Jakarta cukup tinggi, 50 persen dari kasus nasional ada di Jakarta," kata Dedy.

Untuk warga yang terpaksa pulang kampung, Dedy meminta untuk melapor ke perangkat daetah setempat serta menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Siapa pun orang asing atau orang yang baru datang dari luar berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Kita akan pantau terus sampai 14 hari," kata Dedy.

Baca juga: Terapkan Local Lockdown, Anggota DPR Dewi Aryani: Pemkot Tegal Ekstrem

 

Siapkan 500 beton MBC

Petugas melakukan pengalihan jalur saat penutupan sebagian jalan protokol Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (22/3/2020) malam. Pemerintah Kota Tegal dan Polres Tegal hingga 14 hari mendatang melakukan lockdown lokal dengan menutup jalur Pantura yang melintasi Kota Tegal, akses masuk Alun-alun Tegal dan mematikan sebagian lampu jalan protokol guna pembatasan kendaraan yang akan masuk ke Kota Tegal dan mencegah adanya kerumunan massa di jalan untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.Oky Lukmansyah Petugas melakukan pengalihan jalur saat penutupan sebagian jalan protokol Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (22/3/2020) malam. Pemerintah Kota Tegal dan Polres Tegal hingga 14 hari mendatang melakukan lockdown lokal dengan menutup jalur Pantura yang melintasi Kota Tegal, akses masuk Alun-alun Tegal dan mematikan sebagian lampu jalan protokol guna pembatasan kendaraan yang akan masuk ke Kota Tegal dan mencegah adanya kerumunan massa di jalan untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.
Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, menyiapkan sekitar 500 unit beton movable concrete barrier (MCB).

Ratusan beton pembatas jalan itu untuk mengisolasi wilayah yang disebut Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sebagai local lockdown.

Isolasi wilayah dengan menutup akses keluar masuk dalam kota, termasuk wilayah perbatasan di sedikitnya 49 titik di Kota Tegal.

"Kita sudah menyiapkan. Sudah dihitung kebutuhannya sedikitnya mencapai 500 beton MCB untuk menutup 49 sampai 50 titik di Kota Tegal," kata Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Jumat (27/3/2020) malam.

Baca juga: BERITA FOTO: Saat Kota Tegal Terapkan Lockdown Lokal...

Jalur nasional tetap dibuka

Dedy mengatakan, isolasi wilayah sudah dilakukan satu pekan lalu dengan membatasi akses jalan dengan menutup sebagian jalan dengan water barrier.

"Tapi, ternyata masih ada yang keluar masuk. Dengan beton MCB seberat 2 ton lebih ini diharapkan tidak mudah digeser seperti saat masih gunakan water barrier," kata Dedy.

Selama local lockdwon, jalur nasional dan provinsi tetap dibuka. Namun, kendaraan hanya boleh melintas dan tidak boleh masuk.

Baca juga: Ganjar Pranowo Mendukung Kebijakan Isolasi Terbatas di Kota Tegal

"Jalur nasional dan provinsi tetap buka, namun hanya melintas, tak boleh masuk. Karantina hanya untuk dalam Kota Tegal agar masyarakat didorong sadar untuk tidak bisa keluar masuk seenaknya. Ini untuk mengamankan warga Kota Tegal," kata Dedy.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com