Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2020, 16:56 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengimbau para perantau dari Jabodetabek yang mempercepat mudiknya supaya mengarantina mandiri selama 14 hari di rumah.

Hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 terhadap para pendatang.

"Para pemudik yang pulang mau mengarantina mandiri selama 14 hari di rumah," katanya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Kabar Baik, Satu Pasien Positif Virus Corona di RSUD Moewardi Solo Sembuh

Rudy juga meminta pendatang untuk memeriksakan diri kesehatannya.

Seandainya setelah melakukan pemeriksaan hasilnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP), secara sadar mengkarantina mandiri di rumah.

"Kalau nanti dicek kesehatannya ODP berarti harus memberanikan diri dan sadar untuk mengarantina diri dan supaya tidak pergi kemana-mana," tuturnya.

Rudy juga berpesan kepada perantau supaya memberitahukan kepada pemerintah setempat.

Sebab, selama ini Solo menjadi tujuan pemudik paling banyak dari wilayah Jabodetabek yang ingin pulang ke kampung halaman.

"Bagi warga masyarakat yang ingin mudik mohon untuk menginformasikan kepada pemerintah setempat, terutama Kota Solo. Karena Solo menjadi tumpuan," kata Rudy.

Lebih jauh, dirinya mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pengelola Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta apakah perlu dibuat posko kesehatan di terminal bagi pemudik.

Sehingga setiap pemudik yang tiba di terminal harus dicek kesehatannya terlebih dahulu sebelum pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Pemudik dari Jabodetabek yang Pulang ke Solo Diminta Melapor

Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta Joko Sutriyanto mengatakan terminal telah menerapkan standar protokol kesehatan sejak ditetapkannya status kejadian luar biasa (KLB) virus corona di Solo.

Pihaknya juga memasang fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer di beberapa titik di terminal. Setiap penumpang yang turun bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Kita pasang fasilitas cuci tangan di tiga tempat di terminal. Selama 24 jam kita pasanghand sanitizer. Kalau habis langsung kita isi ulang kembali," kata Joko.

Sejauh ini, lanjut Joko, belum ada tanda-tanda pemudik dari wilayah Jabodetabek yang masuk ke terminal.

Dimungkinkan para perantau yang pulang lebih awal ke kampung halamannya tersebut tidak melalui Terminal Solo.

"Kalau kaitannya pemudik di daerah-daerah itu mungkin langsung carter pribadi atau mandiri langsung ke daerah masing-masing. Apalagi dengan informasi Solo KLB mungkin takut sehingga langsung menuju daerahnya masing-masing," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com