Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita ODP Dikucilkan Setelah Alamat Rumah Tersebar, Kerja di Jakarta dan Hasil Lab Negatif Corona

Kompas.com - 26/03/2020, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - ZA (26) warga Kabupaten Bogor terkejut saat menerima potongan dokumen yang berisi nama pasien Covid-19 lengkap dengan alat rumahnya yang menyebar di WhatsApp.

Di potongan tersebut tertulis nama dan data lengkap ZA termasuk tanggal lahirnya

ZA adalah orang dalam pengawasan (ODP) karena bekerja di Jakarta dan pulang ke Bogor.

Informasi yang beredar, ZA disebut sebagai pasien virus corona.

Baca juga: Data Pribadi Tersebar, ODP Asal Bogor Ini Mendapat Stigma Masyarakat

"Di surat itu ada keterangan pasien corona, ada list-list nama-namanya dan ada nama saya. Tanggal lahir juga di situ lengkap dengan alamatku," ucap ZA saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Tersebarnya data tersebut membuat ZA dikucilkan. Bahkan rekan dan kerabatnya menghubungi ZA untuk menanyakan kondisinya.

"Panik karena teman-teman semua hampir telepon. Bahkan keluarga saya, terus sampai tetangga juga pada tanya. 'Kok itu Zulkifli kena corona diam-diam saja kan, takutnya yang lain kena'," ucap ZA saat menirukan ucapan orang lain.

Baca juga: Dokter dan Perawat Dapat Stigma Negatif di Masyarakat karena Rawat Pasien Covid-19

"Saya sedih sih sebenarnya, sudah orangtua saya enggak ada, tinggal sama kakak, digituin lagi. Padahal kan status saya ODP bukan positif corona," kata dia.

Hasil tes negatif

ZA menemukan potongan dokumen tersebut pada Senin (23/3/2020) atau lima hari setelah periksa ke RSUD Leuwiliang.

Ia ke rumah sakit pada Kamis (19/3/2020) dengan keluhan batuk, pilek, dan demam.

Baca juga: Kasus Remaja Bunuh Bocah di Sawah Besar, LPAI: Jangan Stigma Pelaku

Oleh dokter, ia disuruh menjalani tes virus corona termasuk tes darah dan rontgen paru.

Hasil pemeriksaan normal dan ZA dinyatakan negatif. Namun ia masuk dalam daftar ODP karena bekerja di Jakarta.

Saat wawancara riwayat perjalanan, ZA menyampaikan bahwa tidak memiliki riwatat ke luar negeri. Namun ia bekerja menggunakan KRL dan memiliki mobilitas tinggi.

Baca juga: Satu Pasien ODP Covid-19 di Jambi Meninggal Dunia

"Pas hasilnya keluar, dibilangnya negatif dan saya tanya, terus saya bisa keluar untuk kerja? Kalau itu enggak masalah kata petugasnya, cuma statusnya ODP. Jadi nanti dipantau sama dinas, bilangnya begitu. Aneh banget makanya," kata ZA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com