KOMPAS - Sebuah video yang merekam petugas medis berpakaian alat pelindung diri lengkap mengevakuasi penumpang yang meninggal di bus Primajasa viral di media sosial.
Ia meninggal diduga karena mag akut, bukan karena terinfeksi Covid-19.
Penumpang itu adalah TAS (41), warga Kampung Pasir Lor, Kecamatan Karang Lewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Baca juga: Penumpang Bus Primajasa Diduga Meninggal akibat Maag Kronis
Video tersebut direkam di Rest Area Kilometer 102 Tol Cipali, Kampung Royom, Desa Batusari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (21/3/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
TAS pertama kali ditemukan meninggal oleh temannya yang duduk di sebelahnya. Teman TAS kemudian melapor ke sopir dan informasi tersebut disampaikan ke pengelola rest area.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan, sebelum berangkat, korban dalam kondisi sakit dan sempat ke puskesmas.
Baca juga: Sempat Diisolasi Mandiri, Pasien Positif Covid-19 di Bekasi Dipindahkan ke Rumah Sakit
Setelah berobat, mereka pulang ke kampungnya di Banyumas, Purwokerto.
"Dari info temannya, memang kondisi korban sebelum berangkat dalam kondisi sakit mag akut. Sempat dibawa dulu ke puskesmas sebelum pulang kampung. Selesai berobat, mereka berangkat pulang kampung ke Banyumas, Purwekorto," kata Erlangga.
"Korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobil bus Primajasa jurusan Lebak Bulus, Jakarta, menuju Kuningan," kata Erlangga.
Baca juga: PT KAI Batalkan 19 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh karena Corona, Ini Daftarnya
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan, tenaga medis yang mengevakuasi TAS menggunakan alat pelindung diri (APD) karena sesuai prosedur mengingat wabah virus corona di Indonesia.
"Situasi kondisi saat ini, petugas medis, sesuai SOP dia menggunakan alat pelindung," kata Erlangga.
Walaupun diduga meninggal karena mag akut, jenazah penumpang diperiksa di rumah sakit terdekat untuk mengetahui penyebab pastinya.
"Diduga mag, tapi kita masih nunggu hasil pemeriksaan, karena begitu meninggal, dibawa ke RS Subang," tutur Erlangga.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi | Editor: Abba Gabrillin)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.