KOMPAS.com - Pada Februari 2020, ekspor masker di Jawa Timur naik cukup drastis hingga 400 persen dibandingkan bulan Januari 2020.
Dilansir dari Surya.co.id, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan saat Januari 2020, nilai ekspor masker mencapai 509,27 Dollar Amerika.
Sedangkan pada Februari 2020 nilai ekspor masker mencapai 2,58 juta Dollar Amerika.
Dadang menjelaskan tujuan ekspor masker Jawa Timur pada Januari 2020 paling banyak ke China mencapai 23,15 persen, Singapura 29,8 persen, Macau 24,78 persen, dan Hongkong 22.29 persen.
Baca juga: Para Dermawan Kirimkan Masker hingga Makanan untuk Tenaga Medis RSUP Persahabatan
Sementara pada Februari 2020, ekspor masker dominan ke Hongkong mencapai 47,7 persen, ke Singapura sebesar 37,10 persen, dan ke China sebesar 11,24 persen serta ke negara lain sebesar 3,97 persen.
Dadang mengatakan jika melihat periode virus corona, China dan negara terdekatnya terkena virus corona pada awal Februari. Hal ini yang membuat Jatim melakukan ekspor besar.
"Namun perlu diketahui juga, pada saat periode awal Februari itu permintaan dalam negeri sendiri terkait masker ini tidak banyak, berbeda dengan kondisi bulan Maret sekarang yang banyak," jelasnya.
Baca juga: Pengusaha Masih Naikkan Harga Masker, Pemerintah Ancam Cabut Izin
"Untuk eskpor masker dan alat-alat kesehatan yang diperlukan untuk ini lebih baik distop terlebih dahulu pastikan terlebih dulu stok dalam negeri cukup," kata Jokowi, Kamis (19/3/2020).
Hal serupa juga berlaku untuk ketersediaan bahan baku untuk memproduksi alat kesehatan.
Baca juga: Jokowi Minta Stop Ekspor Masker dan Hand Sanitizer
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.