Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Warga Batam Positif Corona Setelah Kunjungi Jakarta, Wali Kota Minta Cek Lokasi yang Disinggahi Pasien

Kompas.com - 19/03/2020, 22:08 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Wali Kota Batam HM Rudi meminta agar masyarakat Batam tetap tenang dan tidak panik dengan ditemukannya satu orang warga Batam yang dinyatakan positif corona atau Covid-19.

Warga Batam itu jadi pasien ketiga positif corona di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Hal itu disampaikan HM Rudi saat konferensi pers di Kantor Pemkot Batam, Kamis (19/03/2020). 

"Saya minta masyarakat tetap tenang, yang harus dilakukan yakni tetap jaga kesehatan dan selalu memprotektif diri, tidak perlu menyalahkan orang lain," katanya. 

"Yang terpenting jaga diri sendiri dan apabila mengalami sakit demam atau batuk atau pilek dan atau sesak nafas, segeralah memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan, dan biayanya gratis." 

Baca juga: Dinkes Kepri: Pasien Positif Corona di Kepri Bertambah, Total Ada 3

Pasien pernah ke Jakarta, Bogor dan Yogyakarta

Rudi mengaku dirinya juga telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Batam untuk mengecek lokasi-lokasi yang pernah disinggahi oleh pasien ketiga positif corona di Kepri ini.

"Kalau dilihat dari riwayat perjalannya, pasien ketiga ini tertular dari cluster Jakarta, karena sebelumnya si pasien sempat mengikuti kegiatan keagaan di Jakarta kemudian dilanjutkan ke Bogor dan terakhir ke Yogyakarta," jelas Rudi.

Rudi juga mengaku saat ini tim Dinkes Batam juga telah melakukan penelusuran di lokasi-lokasi yang bersinggungan langsung dengan si pasien.

Baca juga: Mulai Kamis Ini, ASN di Kepri Bekerja di Rumah untuk Hindari Covid-19

Di antaranya pesawat yang ditumpangi dari Jakarta, dengan begitu dua kursi depan dan di belakang harus menjalani pemeriksaan.

Selanjutnya di kediaman pasien, ada tiga orang anggota keluarganya yang kontak dekat dengan si pasien, yakni suami dan kedua anaknya.

Kemudian mobil yang ditumpangi pasien dari bandara menuju rumah, begitu juga dengan puskesmas yang pwrnah dikunjungi pasien saat memeriksakan dirinya dan rumah sakit swasta yang dikunjungi pasien sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Embung Fatimah.

"Hal itu wajib ditelusuri tim kesehatan dari Dinkes Batam, guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini," terang Rudi.

Baca juga: Singapura dan Malaysia Berlakukan Lockdown Cegah Corona, Ferry dari Batam Tetap Jalan

 

Pasien sempat divonis DBD, jumlah yang pernah kontak puluhan

Senada diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi yang mengatakan sebelumnya si pasien sempat divonis mengalami demam berdarah Dengue (DBD).

Bahkan si pasien juga telah dinyatakan sembuh dari sakitnya oleh RS yang sempat merawat si pasien.

"Penelusuran sudah dilakukan sejak pasien dirujuk ke RSUD Embung Fatimah, bahkan keluarga si pasien juga telah dikarantina dan diambil swab twnggorokannya," jelas Didi di Kantor Wali Kota Batam.

Didi memperkirakan jumlah orang yang kontak dekat dengan pasien cukup banyak. Namun saat ini dipastikan ada 60 orang yang akan dikarantina di Asrama Haji.

Baca juga: Batam Anggarkan Rp 4 Miliar untuk Pencegahan Virus Corona

"Bahkan tenaga medis yang sempat kontak langsung dengan si pasien juga diobservasi, namun dilakukan dirumah mereka masing-masing," terang Didi.

Didi menambahkan penelusuran akan terus dilakukan hingga benar-benar mata rantai penyebawaran wabah virus corona benar-benar putus.

"Lebih banyak yang diobservasi, akan lebih baik. Sehingga pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir dengan baik," pungkas Didi.

Baca juga: Aa Gym Ajak Warga Jabar Berjihad Memotong Peluang Penularan Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com