Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garut Siapkan 83 Ruang Isolasi untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 18/03/2020, 13:01 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini telah menyiapkan 83 ruang isolasi untuk menangani pasien Covid-19.

Sebanyak 83 ruangan tersebut tersebar di enam rumah sakit pemerintah dan swasta yang ada di Kabupaten Garut.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan, untuk menghadapi outbreak (kejadian luar biasa) yang diprediksi akan terjadi pada 22 Maret 2020 mendatang, sebanyak 83 ruang isolasi telah disiapkan.

“Alhamdulillah, sudah ada 6 rumah sakit yang mau menampung di ruang isolasi. Totalnya ada 83 ruangan di 6 rumah sakit,” kata Helmi usai mengikuti apel pencegahan penyebaran virus corona di Alun-alun Garut, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Peta Sebaran Covid-19 di Banten dan Tangerang Bisa Dicek di Sini

Adapun, keenam rumah sakit tersebut yakni, RSU dr Slamet Garut dengan kapasitas 15 tempat tidur.

RS Intan Husada dengan 16 tempat tidur; RSUD Pamengpeuk 15 tempat tidur; RS Nurhayati 6 tempat tidur.

Kemudian, RS Guntur 13 tempat tidur dan RS Annisa Queen 7 tempat tidur.

“Tiap-tiap rumah sakit akan dilengkapi dengan tim medis yang jumlahnya ada 8 orang yang akan kita beri pelatihan,” kata Helmi.

Baca juga: Mulai Hari Ini, ASN Di Garut Kerja di Rumah dan Dilarang Keluar Daerah

Helmi mengakui, penanganan virus corona memerlukan biaya yang cukup besar.

Apabila dirata-rata, penanganan satu pasien, pemerintah memerlukan dana sebesar Rp 4,8 juta untuk membeli alat pelindung diri (APD) dan lainnya.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, pemerintah daerah menggunakan dana tidak terduga dalam APBD untuk membiayai penanganan Covid-19.

Hingga saat ini, untuk belanja alat kesehatan terkait corona, Pemkab sudah mengeluarkan anggaran mencapai lebih dari Rp 2,4 miliar.

Khusus untuk APD saja, Pemkab sudah menganggarkan sebesar Rp 800 juta.

“Kebanyakan kami beli ventilator, satunya seharga Rp 450 juta. Kita beli dua, yang sudah ada tiga, karena kebanyakan RS tidak punya ventilator,” kata Rudy.

Baca juga: Pasien yang Meninggal di Medan Punya Riwayat ke Yerusalem dan Italia

Selain membeli ventilator, menurut Rudy, pihaknya juga membeli 4 unit sirkulasi udara untuk 4 ruangan isolasi yang ada di RSU dr Slamet Garut.

Sementara, untuk membiayai penyemprotan disinfektan di 42 kecamatan, Rudy mengaku menganggarkan dana sebesar Rp 600 juta dana tidak terduga.

"Dana tidak terduga kita Rp 25 miliar, jadi masih aman, tidak perlu ada penggeseran anggaran, meski Menteri Keuangan memerintahkan penggeseran anggaran untuk dana tidak tidak terduga,” kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com