Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lengkap Kapolres Soal Pria yang Serang Polisi lalu Ditembak: Pelaku Mengamuk karena Ditegur, Bukan Ditilang

Kompas.com - 13/03/2020, 12:06 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pria tak dikenal tewas ditembak karena melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam terhadap anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti, Riau.

Pria tersebut belakangan diketahui berinisial AH warga Jalan Perjuangan, Kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Data awal yang diperoleh Kompas.com, pria tersebut marah dan mengamuk karena tidak terima sepeda motornya ditilang.

Namun, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat membantah jika  pria itu ditilang petugas lalu lintas.

Bantahan itu disampaikan Taufik dalam perbincangan dengan Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

"Bukan ditilang, tapi teguran itu. Bukan ada razia (lalu lintas)," kata Taufik.

Baca juga: Marah karena Ditilang, Pria Ini Serang Polisi hingga Akhirnya Tewas Ditembak

Kronologi kejadian versi polisi

Dia menceritakan, pada Rabu (11/3/2020) pagi, anggota sedang melakukan kegiatan strong point atau melakukan pengamanan aktivitas warga di pagi hari yang melintas di jalan.

Kegiatan tersebut seperti biasa dilakukan setiap pagi oleh jajaran Polres Meranti.

Di tengah melakukan pengaturan lalu lintas, petugas melihat seorang pria mengendarai sepeda motor yang tidak menggunakan helm lalu diberhentikan untuk diberikan teguran.

"Yang bersangkutan cuma ditegur, tidak ditilang. Tidak lagi razia, dan tidak ada penyitaan motor," kata Taufik.

Namun, sambung dia, pria tersebut malah pergi dari lokasi dengan meninggalkan sepeda motornya dan kunci kontak masih dipegang petugas.

Setelah ditunggu lebih satu jam, pria tersebut tak kunjung muncul lagi.

"Karena yang bersangkutan tidak muncul-muncul, petugas membawa sepeda motor untuk diamankan. Kalau ditinggal takutnya nanti hilang," pungkas Taufik.

Baca juga: Tulis Status Sebelum Mengamuk dan Tewas Ditembak Polisi, Pria Ini Sebut Lupa Bawa Helm saat Antar Anak

 

Anggota dihadang di jalan 

Selanjutnya, pada sore harinya sekitar pukul 16.45 WIB, seorang anggota Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Rizki Kurniawan hendak pergi ke rumah sakit pergi berobat.

Namun, pada saat melintas di Jalan Insit, anggota polisi itu dihadang seorang pria (AH) yang mengenakan jaket warna hitam membawa sebuah tas sandang warna hitam.

"Menurut informasi dari warga, lelaki itu melakukan penghadangan kepada setiap pengendara sepeda motor yang melintasi jalan Insit. Karena meresahkan masyarakat, kemudian laki-laki tak di kenal tersebut dibawa ke Mapolres Kepulauan Meranti," sebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Setibanya di penjagaan Polres, lanjut dia, petugas mencoba menenangkan pria tersebut. 

Petugas juga menanyakan alamat dan alasan mengapa melakukan keributan di Jalan Insit.

Namun, pria itu menjawab dengan nada keras. Dia mengaku tinggal di Jalan Perjuangan, Selat Panjang.

Tak hanya itu, pria itu juga dengan nada tinggi mengaku bahwa dirinya tidak senang karena sepeda motor ditilang. 

Baca juga: 5 Fakta Pria Mengamuk dan Tewas Ditembak Polisi karena Tilang, Serang Pakai Badik hingga Komentar Pakar

Tidak bisa kendalikan emosi, kejar petugas pakai badik

Petugas mencoba untuk menenangkan kembali pria itu. 

Ketika petugas meminta tas yang dibawanya untuk diperiksa, pria tersebut menolak dan marah-marah.

"Yang bersangkutan marah dan memukul meja piket SPKT yang mengakibatkan monitor komputer terhempas," kata Sunarto.

Melihat aksi tersebut, sambung dia, petugas jaga memanggil anggota piket Reskrim untuk menenangkan pria itu.

Namun, pria itu tidak bisa mengontrol emosi dan mengajak piket Reskrim untuk berduel. Akan tetapi, tidak dilayani petugas.

Baca juga: Fakta Lengkap Pria Mengamuk Gunakan Badik di Kantor Polisi, Berawal dari Menghadang Pengguna Jalan hingga Tewas Ditembak

 

"Dia mau menyerang anggota dengan menggunakan paralon. Melihat situasi tersebut, petugas mencoba menenangkannya. Namun, yang bersangkutan malah mengejar petugas di ruang penjagaan sambil mengeluarkan badik dari pinggangnya dan mencoba melukai petugas," terang Sunarto.

Karena membahayakan keselamatan petugas, sambung dia, pria tersebut tersebut terpaksa ditembak.

"Yang bersangkutan MD (meninggal dunia) ditempat," pungkas Sunarto.

Baca juga: Duduk Perkara Pria Mengamuk di Kantor Polisi karena Ditilang hingga Tewas Ditembak

Menenangkan suasana

Kejadian itu membuat heboh warga di Kota Selat Panjang. Sebab itu, pihak kepolisian bersama tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan termasuk pemerintah daerah setempat melakukan pertemuan.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat menyampaikan, pertemuan itu dilakukan untuk menjaga situasi usai kejadian tersebut.

"Kami melakukan pertemuan supaya tidak ada informasi simpang siur, dan untuk menjaga situasi kondusifitas kamtimas di wilayah Meranti. Serahkan semuanya proses penyelidikan dan penyidikan oleh  Polres," kata Taufik, Jumat.

Baca juga: Mengungkap Kasus Pria Mengamuk Tak Terima Ditilang dan Tewas Ditembak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com