Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir yang Tabrak 4 Buruh, Rencana Jemput Anak yang Akan Khitan Batal

Kompas.com - 11/03/2020, 16:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SPW (32) warga Dusun Sumolawan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojekerto ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan empat orang tewas di Jalan Raya Malang-Surabaya.

Saat kejadian, Selasa (19/3/2020) dini hari, SPW memaksakan diri mengemudi untuk menjemput anaknya yang ada di Batu.

Padahal dalam 2 x 24 jam, ia hanya beristirahat satu jam setelah berangkat dari Mojokerto pada malam hari dan langsung kembali pulang ke Mojokerta. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Batu.

Baca juga: 4 Buruh yang Tewas Ditabrak Mobil Sudah 2 Bulan Aksi Mogok Kerja

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, SPW mengaku memaksakan diri ke Batu untuk menjemput anaknya untuk persiapan khitan. Padahal kondisi fisiknya kelelahan dan butuh istirahat.

“Tujuannya agar segera persiapan menjelang khitan. Namun, nahas, di Sukorejo, mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan,” jelasnya.

Rofiq mengatakan kelelahan yang dialami SPW berakibat fatal. Ia tak bisa mengendalikan mobil yang ia kendarai saat melintas di Sukorejo.

Baca juga: Berakhir Tragis, 4 Buruh Tewas Ditabrak Innova Saat Demo Perusahaan...

Akibatnya ia hilang kendali. Saat SPW seharusnya menikung ke kanan, ia tetap lurus hingga menabrak sepeda motor dan tenda yang berisi 10 orang di depan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK).

Akibat kejadian tersebut, 4 buruh yang sedang aksi di depan perusahaannya tewas.

Rofiq Ripto mengatakan saat ini SPW tidak bisa pulang ke rumah untuk mendampingi anaknya yang sedang khitan.

SPW harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang menewaskan empat buruh di Pasuruan.

Baca juga: Tabrak 4 Buruh hingga Tewas, Sopir Innova Ngantuk karena Kurang Istirahat

 

Tak ada unsur kesengajaan

Ilustrasi kecelakaan mobil.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil.
Kapolres Pasuruan memastikan kecelakaan maut di Jalan Raya Malang-Surabaya tidak ada unsur kesengajaan.

“Kami perlu sampaikan pemberitaan yang objektif, sebab yang berkembang di sejumlah pemberitaan media dan informasi jejaring media sosial ada beberapa hal yang kurang pas,” kata Kapolres dilansir dari Surya.co.id.

Dia memastikan SPW pengemudi mobil innova, tidak ada keterkaitan dengan permasalahan yang sedang bergulir antara karyawan dengan perusahaan AMDK ini.

“Tidak saling mengenal dan tidak saling terkait. Ini murni kecelakaan, dan penyebabnya sudah diketahui dalam pemeriksaan bahwa SPW ini mengantuk karena kurang tidur. Jelas sudah itu,” jelas dia.

Baca juga: Ditabrak Innova Saat Aksi Mogok, 4 Buruh Tewas di Tempat, Sopir Jadi Tersangka

Dalam pemeriksaan ini, SPW juga tidak mengenal dengan karyawan yang sedang memperjuangkan haknya ke perusahaan tersebut. Jika ada isu bahwa kecelakaan ini disengaja, Kapolres mengatakan bahwa itu tidak benar.

“Saya tegaskan ini murni kecelakaan,” jelasnya.

Sementara itu Eko Harianto, salah satu karyawan perusahaan AMDK mengatakan, semua korban yang meninggal adalah buruh yang sedang berjaga malam dan duduk di dalam tenda.

“Kejadiannya jam setengah 2, kita kan memang sedang mogok kerja. Lah yang jaga tenda ini bergantian ada shiftnya,” kata dia.

Baca juga: Tenda Ditabrak Mobil, 4 Buruh yang Sedang Aksi Mogok Tewas

Ia menjelaskan saat kejadian, buruh yang jaga tenda ada 10 orang. Kebetulan yang empat sedang berjaga dengan duduk – duduk dan lainnya istriahat.

“Mobil naik ke trotoar selanjutnya menabrak sepeda motor dan langsung merangsek masuk ke tenda. Kejadiannya sangat cepat sekali,” jelas dia.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Nasib Pilu Sopir Innova Seusai Tabrak 4 Pendemo sampai Tewas di Pasuruan, Kubur Mimpi Dampingi Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com