Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Tasikmalaya Diminta Awasi Tamu Asing Pasca-temuan Suspect Corona

Kompas.com - 11/03/2020, 12:23 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tasikmalaya meminta seluruh anggotanya untuk mengawasi tamu asing yang berkunjung setelah temuan orang dalam pemantauan (ODP) virus corona asal Filipina menginap di salah satu hotel berbintang belum lama ini.

Hotel harus bertanggung jawab langsung membawa para tamunya jika diketahui sakit yang menyerupai corona seperti panas tinggi, sesak dan batuk-batuk.

"Kalau ada yang menemukan tamu hotel sakit seperti ciri-ciri corona, pihak hotel harus langsung membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa," jelas Ketua PHRI Kota Tasikmalaya Ajat Setiawan kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: RSUD Soekardjo Rawat 3 Suspect Corona, 1 Warga Filipina, 1 Warga Jakarta dan 1 Tasikmalaya

Ajat menambahkan, pihaknya sudah jauh-jauh hari mewaspadai penyebaran virus corona melalui pengunjung sebelum Jabar ditetapkan siaga I.

Apalagi selama ini hotel-hotel di Tasikmalaya sering dikunjungi turis asing yang sengaja datang untuk keperluan bisnis.

"Kebanyakan tamu asing ke Kota Tasikmalaya untuk keperluan bisnis dan bukan untuk wisata. Jadi, tiap akhir pekan pengunjung dari luar kota maupun luar negeri selalu meningkat tiap bulannya," tambah Ajat.

Hal ini membuat hotel-hotel di Kota Tasikmalaya telah menyiapkan beberapa langkah antisipatif adanya penyebaran virus corona oleh pengunjung.

Namun, semenjak ditemukannya salah seorang pengunjung hotel asal Filipina yang berstatus ODP corona, pihaknya semakin aktif memberikan langkah penanganan kepada anggotanya.

"Kita kemarin sudah ikuti rakor bersama Wali Kota Tasikmalaya. Khusus hotel diwajibkan meningkatkan pengawasan. Tasikmalaya selama ini sering lalu lalang pedagang dan dijadikan lokasi singgah pebisnis," ungkap Ajat.

Pengunjung hotel menurun

Ajat pun mengaku sejak ada kasus temuan warga Filipina suspect corona, pengunjung hotel ke Kota Tasikmalaya mengalami penurunan.

Namun, angkanya belum signifikan.

Yang paling terdampak langsung adalah salah satu hotel berbintang yang pernah disinggahi ODP WNA asal Filipina.

"Ada imbasnya alami penurunan, terutama hotel yang disinggahi WNA Filipina kemarin. Tapi kalau secara akumulatif paling turunnya hanya 1 persen saja," tambahnya.

Langkah lainnya, tambah Ajat, pihaknya akan melakukan pertemuan minimal sebulan sekali.

Nantinya, pengurus hotel-hotel anggota PHRI Kota Tasikmalaya akan menyampaikan data dan temuan kondisi para tamu dalam menyikapi penyebaran virus corona.

"Selama ini paling sering pebisnis datang ke Kota Tasikmalaya untuk urusan bisnis industri. Salah satunya bisnis bordir, paling sering Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan lainnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang pasien yang diduga suspect Covid-19 dirawat di RSUD Soekardjo Tasikmalaya.

Penemuan itu awalnya diketahui saat para pasien itu berobat ke salah satu rumah sakit dekat hotel tempat mereka menginap, Jumat (6/3/2020) pagi.

Salah satu dari tiga pasien itu adalah warga negara asing asal Filipina bersama dua WNI asal Jakarta dan Tasikmalaya.

Ketiganya merasakan gejala yang sama, yakni panas tinggi disertai batuk-batuk.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya: Tercatat Jumlah ODP Corona 7 Pasien di RSUD Soekardjo

Kondisi ketiga pasien itu langsung dilaporkan ke RSUD Soekardjo karena diduga terkena virus corona.

"Kita awalnya mendapatkan informasi dari RS TMC dekat dengan hotel mereka menginap, bahwa ada tiga orang salah satunya WNA asal Filipina, Jakarta dan Tasikmalaya memeriksakan diri. Kita langsung bergerak cepat untuk memberikan penanganan karena ada indikasi ke sana," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Sabtu (7/3/2020).

Sampai sekarang ketiga ODP itu telah dirujuk ke RS Gunung Jati Cirebon, karena mereka berdomisili di Kota Cirebon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com