Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Wali Murid yang Aniaya Kepsek Sambil Bawa Pistol: Jengkel, Anak Saya Minta HP Tak Dikasi, tapi...

Kompas.com - 11/03/2020, 08:29 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - BM, warga Desa Bukit Harapan, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjabbar, Jambi, wali murid yang diduga melakukan penganiayaan kepada kepala SMAN 10 mengaku kesal saat mengetahui ada guru yang tidak memberikan ponsel kepada puteranya.

"Jengkel, anak saya minta ponselnya tak dikasi, tapi anak lain dikasi. Lalu bilangsuruh bapaknya datang, biar tahu dia," kata BM, saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Tanjung Jabung Barat, Selasa (10/2/2020), seperti dilansir dari TribunJambi.com

BM juga membantah telah melepaskan tembakan saat mendatangi SMAN 10 tempat anaknya sekolah.

"Tidak benar itu, itu (suara) saya tendang pintu, dua kali," ujarnya.

Baca juga: 4 Fakta Baru Wali Murid Aniaya Kepsek Sambil Bawa Pistol, Ditangkap Polisi hingga 2 Senpi Diamankan

Sementara itu, Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan oleh pihaknya, BM mengaku membawa senjata jenis softgun saat mendatangi SMAN 10.

"Menurut pengakuan sementara menggunakan senjata jenis softgun. Tapi itu kita telusuri lebih lanjut, karena menurut keterangan saksi mata mendengar suara letusan," katanya.

Guntur mengatakan, pelaku ditangkap saat sedang mengendarain kendaraan di Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, pada Senin (9/3/2020) pagi.

Baca juga: Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah Sambil Bawa Pistol, Polisi: Sudah Ada Laporan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com