Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, sebelum kejadian, para santriwati bersama pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi tengah bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C tersebut.
Saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian c yang telah dipenuhi air tersebut.
Nahas, seorang santriwati terpeleset tercebur ke lokasi cekungan galian c tersebut.
Seketika itu juga memicu reaksi rekan-rekannya untuk ikut menolong, termasuk juga KH Wahyudi yang ikut pasang badan.
"Para santriwati ikut terjun mencoba menolong, saat itu juga Pak Wahyudi juga ikut terjun. Sayang karena tak bisa berenang, enam orang meninggal dunia termasuk Pak Wahyudi. Pak Wahyudi itu tak bisa berenang," kata Rozi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.