Salin Artikel

Keluarga Korban Tenggelam di Kubangan Minta Pemilik Tambang Bertanggung Jawab

Satu per satu pelayat pun berdatangan memasuki rumah pemilik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Lathifiyah tersebut. 

Lokasi Ponpes putri tersebut berdekatan dengan rumah bapak empat anak tersebut.

Suara tangisan keluarga serta kerabat pecah terdengar dari dalam rumah KH Wahyudi. KH Wahyudi adalah satu diantara enam korban yang tenggelam di kubangan galian C di Desa Katekan, Kecamatan Brati, Grobogan. 

Sementara kelima korban tewas lainnya adalah para santriwati Ponpes Al Lathifiyah. 

"Pak Kiai Wahyudi orang yang baik. Kami tak menyangka kenapa Pak Kiai waktu itu memberikan izin santriwatinya untuk bilas di pinggir kubangan. Padahal biasanya beliau tak memperbolehkan," kata Sukarjo (53), kerabat Kiai Wahyudi.

Sukarjo mewakili keluarga KH Wahyudi berharap, pihak pemilik galian C untuk bertanggung jawab atas musibah nahas tersebut.

"Semua sudah kehendak Allah, kami berusaha ikhlas. Kami hanya berharap ada tanggung jawab dari pemilik tambang," kata Sukarjo.

Jasad KH Wahyudi dikebumikan di tempat pemakaman di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Brati, Grobogan pada sore sekitar 16.30 WIB.

Seratusan pelayat pun mengiringi pemakaman KH Wahyudi.

"Hari ini sudah dimakamkan," kata Andi.

Untuk diketahui, enam orang tewas tenggelam di kubangan galian c Desa Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) pagi sekitar 10.00 WIB.

Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren Al Lathifiyah yang lokasinya tak jauh dari galian c tersebut.

Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan. Lima diantaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.

Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL (17) warga Temon, Brati,  SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi.

Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58).

Adapun dua orang korban selamat yakni (NS (16) warga Klambu dan LA (15) warga Klambu.


Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, sebelum kejadian, para santriwati bersama pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi tengah bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C tersebut.

Saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian c yang telah dipenuhi air tersebut.

Nahas, seorang santriwati terpeleset tercebur ke lokasi cekungan galian c tersebut.

Seketika itu juga memicu reaksi rekan-rekannya untuk ikut menolong, termasuk juga KH Wahyudi yang ikut pasang badan.

"Para santriwati ikut terjun mencoba menolong, saat itu juga Pak Wahyudi juga ikut terjun. Sayang karena tak bisa berenang, enam orang meninggal dunia termasuk Pak Wahyudi. Pak Wahyudi itu tak bisa berenang," kata Rozi.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/09/23214251/keluarga-korban-tenggelam-di-kubangan-minta-pemilik-tambang-bertanggung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke