Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tenggelam di Kubangan Minta Pemilik Tambang Bertanggung Jawab

Kompas.com - 09/03/2020, 23:21 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti rumah duka Kiai Haji Wahyudi (58) di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) siang.

Satu per satu pelayat pun berdatangan memasuki rumah pemilik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Lathifiyah tersebut. 

Lokasi Ponpes putri tersebut berdekatan dengan rumah bapak empat anak tersebut.

Baca juga: Tambang yang Kubangannya Tewaskan 5 Santri dan Pengasuh Ponpes Ternyata Berizin

Suara tangisan keluarga serta kerabat pecah terdengar dari dalam rumah KH Wahyudi. KH Wahyudi adalah satu diantara enam korban yang tenggelam di kubangan galian C di Desa Katekan, Kecamatan Brati, Grobogan. 

Sementara kelima korban tewas lainnya adalah para santriwati Ponpes Al Lathifiyah. 

"Pak Kiai Wahyudi orang yang baik. Kami tak menyangka kenapa Pak Kiai waktu itu memberikan izin santriwatinya untuk bilas di pinggir kubangan. Padahal biasanya beliau tak memperbolehkan," kata Sukarjo (53), kerabat Kiai Wahyudi.

Sukarjo mewakili keluarga KH Wahyudi berharap, pihak pemilik galian C untuk bertanggung jawab atas musibah nahas tersebut.

"Semua sudah kehendak Allah, kami berusaha ikhlas. Kami hanya berharap ada tanggung jawab dari pemilik tambang," kata Sukarjo.

Baca juga: 3 Orang Tewas di Lubang Tambang Emas Tradisional di Bengkulu, Polisi Investigasi Penyebabnya

Jasad KH Wahyudi dikebumikan di tempat pemakaman di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Brati, Grobogan pada sore sekitar 16.30 WIB.

Seratusan pelayat pun mengiringi pemakaman KH Wahyudi.

 

Suasana haru menyelimuti rumah duka Kiai Haji Wahyudi (58) di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) siang.KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Suasana haru menyelimuti rumah duka Kiai Haji Wahyudi (58) di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) siang.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Andi Moh Akbar Mekuo, mengatakan, jenazah para korban sudah diserahkan ke masing-masing keluarga korban untuk dimakamkan.

"Hari ini sudah dimakamkan," kata Andi.

Untuk diketahui, enam orang tewas tenggelam di kubangan galian c Desa Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) pagi sekitar 10.00 WIB.

Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren Al Lathifiyah yang lokasinya tak jauh dari galian c tersebut.

Baca juga: Kronologi Kiai dan Santriwati Tewas Tenggelam di Galian C Grobogan

Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan. Lima diantaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.

Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL (17) warga Temon, Brati,  SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi.

Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58).

Adapun dua orang korban selamat yakni (NS (16) warga Klambu dan LA (15) warga Klambu.

 

Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, sebelum kejadian, para santriwati bersama pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi tengah bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C tersebut.

Saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian c yang telah dipenuhi air tersebut.

Nahas, seorang santriwati terpeleset tercebur ke lokasi cekungan galian c tersebut.

Seketika itu juga memicu reaksi rekan-rekannya untuk ikut menolong, termasuk juga KH Wahyudi yang ikut pasang badan.

"Para santriwati ikut terjun mencoba menolong, saat itu juga Pak Wahyudi juga ikut terjun. Sayang karena tak bisa berenang, enam orang meninggal dunia termasuk Pak Wahyudi. Pak Wahyudi itu tak bisa berenang," kata Rozi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com