Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang yang Kubangannya Tewaskan 5 Santri dan Pengasuh Ponpes Ternyata Berizin

Kompas.com - 09/03/2020, 21:13 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah menyatakan tambang galian C yang menewaskan enam orang di Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, ternyata mengantongi izin usaha pertambangan.

"Hanya saja, sejak bulan Januari 2020 telah habis masa berlaku dan sedang dalam proses perpanjangan," kata Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/3/2020).

Sujarwanto mengatakan, dari hasil pengecekan koordinat, lokasi tewasnya para korban berada di Desa Katekan, Kecamatan Brati, Grobogan.

Baca juga: Kronologi Kiai dan Santriwati Tewas Tenggelam di Galian C Grobogan

Artinya, lokasi semula yang disebutkan berada di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Grobogan adalah salah.

"Jadi lokasi tambang berada di Desa Katekan bukan di Desa Kronggen," kata Sujarwanto.

Berdasarkan catatan, sambung Sujarwanto, pemegang izin tertib membayar pajak, memiliki bukti lunas pajak dan belum pernah melakukan pelanggaran.

Sementara untuk kegiatan tambang tidak kontinyu, hanya saat ada pesanan.

"Keterangan pemilik tambang, lokasi kubangan diperuntukkan untuk penampung air dan area persawahan. Kasus ini masih dalam penyidikan kepolisian," kata Sujarwanto.

Baca juga: Tewas di Kubangan Galian C, Kiai dan 5 Santriwati Sedang Laksanakan Kerja Bakti

"Namun sesuai UU Nomor 4 tahun 2009 tentang minerba bahwa tanggung jawab K3 wilayah tambang menjadi tanggung jawab pemegang izin," sambungnya.

 

Untuk diketahui, enam orang tewas tenggelam di kubangan galian c di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) pagi sekitar 10.00 WIB.

Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren Al Lathifiyah yang lokasinya tidak jauh dari galian c tersebut.

Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan. Lima di antaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.

Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL (17) warga Temon, Brati,  SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi.

Sementara seorang korban lainnya adalah Pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com