Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Rodiyatun dan Rumini, Kakak Adik Lumpuh yang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 06/03/2020, 16:11 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

TEGAL, KOMPAS.com- Nasib miris menimpa Rodiyatun (43) dan Rumini (45), warga Kota Tegal, Jawa Tengah.

Kakak beradik ini yang dilanda kelumpuhan selama puluhan tahun hidup dan hidup dalam keterbatasan.

Dua perempuan yang tak memiliki suami ini hanya tinggal bersama Hadi (22) anak Rumini di sebuah rumah sederhana peninggalan orangtua, RT 3, RW 9, Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Ditemui di Kompas.com kediamannya, Minggu (1/3/2020), Rodiyatun mengaku tak pernah menikah. Dia mengalami kelumpuhan sejak balita dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Sesekali, dia duduk di kursi roda dibantu kakaknya Rumini untuk menghilangkan kejenuhan dengan keluar kamar. Rodiyatun juga tak mampu berjalan.

Kompas.com menggalang dana melalui kitabisa.com untuk membantu Rodiyatun dan Rumini. Sumbangkan rezeki Anda dengan cara klik di sini untuk donasi.

Sementara Rumini, yang mengalami kelumpuhan di sebagian fisiknya, termasuk tangannya, tak mampu bekerja.

Berbeda dengan Rodiyatun, Rumini mampu berjalan meski dalam keterbatasan tidak layaknya orang normal.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka mengandalkan Hadi yang bekerja sebagai buruh harian.

Rumini ditinggalkan suaminya sejak Hadi masih balita. Hidupnya semakin ironis, saat ketiganya tak tersentuh bantuan pemerintah sama sekali.

Baik Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

 

Rodiyatun sebelumnya mengandalkan hidup dari ibunya, Darwinah yang berjualan bumbu di pasar.

Sejak ibunya meninggal lebih dari 10 tahun lalu, hidupnya selalu dalam keterbatasan ekonomi.

"Kalau makan dari keponakan saya, Hadi yang bekerja di warung pecel lele. Sehari dapat upah Rp. 60.000," kata Rodiyatun didampingi ibu dari Hadi, Rumini.

Keduanya yang tak lulus SD membuat keduanya tak mampu berbuat banyak. Jangankan untuk bekerja, membawa tubuh masing-masing saja susah.

"Saya sakit sudah puluhan tahun, sejak usia 6 tahun. Tapi belum pernah sekalipun tersentuh bantuan pemerintah," kata Rodiyatun, ditemui di kediamannya, Minggu (1/3/2020).

Hal yang paling memberatkan, adalah saat keduanya mengalami sakit. Tak menjadi peserta JKN, membuat sekeluarganya hampir tak pernah berobat.

"Berobat kalau dulu masih ada orangtua. Sudah usaha kemana-mana. Baik pengobatan dokter maupun alternatif. Namun belum sembuh juga," kata Rodiyatun.

Sementara itu, Ketua RW 9, Kelurahan Margadana Muhrodi (38) sudah berulang kali berusaha mengusulkan keluarga Rodiyatun agar mendapatkan bantuan. Baik JKN melalui BPJS Kesehatan, maupun PKH.

"Sejak saya ketua RT sampai jadi Ketua RW. Sudah berulang kali mengajukan ke pihak kelurahan, bahkan Dinas Sosial. Tapi belum ada realisasinya. Padahal mereka sangat layak dapat perhatian pemerintah," pungkas Muhrodi.

Kompas.com menggalang dana melalui kitabisa.com untuk membantu Rodiyatun dan Rumini.

Sumbangkan rezeki Anda dengan cara klik di sini untuk donasi.

 

 

Penulis Kontributor Tegal, Tresno Setiadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com