Besri memperkirakan tingginya angka kasus kekerasan seksual diduga karena pengaruh teknologi yang memudahkan seseorang mengakses konten pornografi.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi dan memperkuat fungsi organisasi perempuan di tengah masyarakat.
Besri mengatakan dalam dua hari belakangan pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dan advokasi penangangan anak berhadapan dengan hukum dan rakor pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Baca juga: WCC Nurani Perempuan: Siswi SMA yang Buang Bayi Diduga Korban Kekerasan Seksual
"Pada 4-5 Maret kemarin, kita langsungkan dua kegiatan Rakor yang melibatkan kabupaten dan kota dalam rangka peningkatan koordinasi penanganan kekerasan perempuan dan anak," jelas Besri.
Malahan untuk Rakor pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pihaknya sengaja mendatangkan nara sumber dari Kementerian PPPA yaitu Asdep Kesetaraan Gender, Niken Kiswandari.
"Langkah kita untuk meminimalisir angka kekerasan perempuan dan anak adalah dengan terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan peran organisasi perempuan," kata Besri.
Baca juga: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak Kebanyakan Orang Dekat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.