Putri yang selalu langganan juara umum sejak sekolah menengah pertama (SMP) tersebut, merupakan siswi dari keluarga tidak mampu. Keluarganya merupakan penerima program keluarga harapan (PKH) bantuan dari pemerintah.
Kedua orang tuanya sudah berpisah, dia hanya tinggal bersama ibunya, Siti Rohmah, yang merupakan buruh pengupas kelapa kopra.
Penghasilan dari buruh kopra ini tidaklah seberapa, menurut Rohmah, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Sementara dari PKH, Rohmah mengatakan, mendapat Rp 1,5 juta pertahun.
Baca juga: Pemprov Maluku Utara Siapkan Rp 2 M Bayar Semester Mahasiswa Anak Petani Kopra
Rohmah mengaku, tidak pernah menyangka anak ketiganya tersebut bisa menorehkan prestasi gemilang, bahkan hingga akan mewakili Indonesia ke Amerika Serikat.
"Pertama kali kaget, tapi sangat bangga dan bersyukur. Anak saya itu pendiam, seringnya baca buku, mungkin karena itu dia bisa berprestasi," kata Rohmah dihubungi terpisah melalui sambungan telepon.
Rohmah tahu keberangkatan anaknya tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Dia mengatakan, hanya bisa mendoakan anaknya diberikan yang terbaik apapun nanti yang terjadi.
"Saya hanya bisa berdoa, kalau sumbang dana tidak mampu, mendoakan semuanya dilancarkan, diberikan yang terbaik," pungkas dia.
Baca juga: Cerita Anak Penjual Sate Keliling yang Jadi Polisi, Viral Setelah Cium Kaki Ayahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.