Salin Artikel

Anak Buruh Kopra Asal Lebak Wakili Indonesia Pada Kompetisi Sains di AS

Putri yang merupakan siswi kelas 2 SMAN 1 Malingping, terpilih untuk berlaga di kompetisi sains yang telah digelar sejak 1950 tersebut, lantaran, menjadi juara pertama Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Putri akan berangkat ke Amerika Serikat tidak sendiri, tapi bersama rekan kelompoknya, Widya Wardiatul Aini dan satu orang guru pembimbing.

Ditemui kompas.com, di SMAN 1 Malingping, Kamis (5/3/2020), Putri mengaku gembira mendapat kesempatan tersebut, apalagi ini adalah buah kerja kerasnya selama satu tahun terakhir untuk persiapan LKIR.

Pada lomba tingkat nasional tersebut, Putri dan Widya membawa karya pakan lele dumbo dari limbah sagu yang dimodifikasi sedemikian rupa. Karya tersebut berhasil menempatkan dirinya sebagai juara pertama dari puluhan peserta yang masuk tahap final.

"Alhamdulillah tidak pernah menyangka, kompetitor di final dari sekolah-sekolah terkenal di kota besar, sangat bersyukur kami yang dari daerah bisa juara pertama," kata Putri.

Menurut Indra Surya Laksana, guru yang mendampingi ke Amerika Serikat, dari penyelenggara LIPI hanya merekomendasikan dan didaftarkan ke ISEF 2020 saja, namun pembiayaan ditanggung oleh peserta.

"Total yang kita butuhkan sekitar Rp170 juta, kita sempat buka donasi di media sosial dan juga Kitabisa, tapi hanya terkumpul beberapa juta saja," kata Indra.

Informasi yang mereka sebar di media sosial, akhirnya membuahkan hasil, sejumlah pihak ada yang bersedia menjadi sponsor perjalanan, bahkan dalam waktu dekat, kata Indra, akan dilakukan MoU dengan salah satu lembaga zakat.

"Alhamdulillah, banyak yang bersedia membantu, dari instansi dan dinas di Kabupaten Lebak juga rencananya akan membantu," kata kata dia.

Indra mengatakan, persiapan untuk berangkat ke Amerika Serikat sudah 70 persen. Mereka sudah membuat paspor, tinggal membuat visa dan dokumen pelengkap perlombaan saja kedepannya.


Orangtua cerai, anak buruh kopra penerima PKH

Putri yang selalu langganan juara umum sejak sekolah menengah pertama (SMP) tersebut, merupakan siswi dari keluarga tidak mampu. Keluarganya merupakan penerima program keluarga harapan (PKH) bantuan dari pemerintah.

Kedua orang tuanya sudah berpisah, dia hanya tinggal bersama ibunya, Siti Rohmah,  yang merupakan buruh pengupas kelapa kopra.

Penghasilan dari buruh kopra ini tidaklah seberapa, menurut Rohmah, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Sementara dari PKH, Rohmah mengatakan, mendapat Rp 1,5 juta pertahun.

Rohmah mengaku, tidak pernah menyangka anak ketiganya tersebut bisa menorehkan prestasi gemilang, bahkan hingga akan mewakili Indonesia ke Amerika Serikat.

"Pertama kali kaget, tapi sangat bangga dan bersyukur. Anak saya itu pendiam, seringnya baca buku, mungkin karena itu dia bisa berprestasi," kata Rohmah dihubungi terpisah melalui sambungan telepon.

Rohmah tahu keberangkatan anaknya tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Dia mengatakan, hanya bisa mendoakan anaknya diberikan yang terbaik apapun nanti yang terjadi.

"Saya hanya bisa berdoa, kalau sumbang dana tidak mampu, mendoakan semuanya dilancarkan, diberikan yang terbaik," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/06/07225301/anak-buruh-kopra-asal-lebak-wakili-indonesia-pada-kompetisi-sains-di-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke