Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apotek di Solo Kehabisan Masker, Antiseptik hingga Termometer

Kompas.com - 02/03/2020, 23:13 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah apotek di Solo, Jawa Tengah, kehabisan masker sejak tiga pekan terakhir.

Hal ini disebabkan merebaknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kelangkaan masker hampir mereta di sejumlah apotek dan toko alat kesehatan (alkes) di Solo.

Bahkan, seandainya ada harga masker tersebut cukup mahal.

Seperti di toko alat kesehatan Belva Medika Jalan Kolonel Sutarto, Jebres, Solo.

Toko ini sampai memasang papan informasi "masker kosong" di jendela toko karena stok habis.

Pasalnya, sebelum virus corona mewabah, toko alat kesehatan ini bisa menyetok sebanyak lima karton masker.

"Sekarang untuk menyetok satu boks aja susah. Kalau ada langsung habis diburu pembeli," kata Kepala toko alat kesehatan Belva Medika Solo Wahyu Handoko (25) di tokonya, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Stok Masker di Pasar Menipis, PMI Upayakan Penambahan

Dia menambahkan, kelangkaan masker sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir.

Selain itu, diperparah dengan harga masker yang tidak stabil.

Sebelum virus corona mewabah, kata dia, harga masker untuk satu boks seharga Rp 20.000.

Namun, sejak mewabahnya virus corona harganya naik siginifikan menjadi Rp 200.000 per boks.

"Rata-rata di atas Rp 200.000 harganya per boks. Satu boks isinya 50 biji. Padahal harga sebelumnya itu Rp 20.000 per boks," terang dia.

Selain masker, lanjut Wahyu, yang paling banyak dicari masyarakat yakni antiseptik dan termometer inframerah.

Saat ini, stok barang tersebut sudah mulai langka karena banyak diburu masyarakat.

"Antiseptik terkahir kami jual satu botol itu harganya Rp 35.000, sekarang naik hampir Rp 50.000. Kalau termometer harganya Rp 200.000 sekarang jadi Rp 600.000," pungkasnya.

Sementara di Apotek Padma Solo kelangkaan masker sudah terjadi sekitar dua bulan lalu.

Bahkan, sampai sekarang stok masker masih kosong.

"Biasanya kita bisa menyetok 10 karton masker. Sekarang kalau ada satu karton masker langsung ludes dibeli," kata petugas Apotek Padma Solo, Sriatun (38).

Baca juga: Harga Masker Melonjak, PMI: Pedagang Jangan Ambil Untung Berlebihan

Dia mengatakan, pihaknya juga membatasi pembelian masker.

Sekarang pembeli hanya diperbolehkan membeli sebanyak lima masker.

Hal ini untuk memberikan kesempatan terhadap pembeli lainnya.

"Pembelian hanya boleh membeli lima masker. Supaya yang lain kebagian. Satu biji masker Rp 2.000. Dulu hanya Rp 500 per biji masker," terang dia.

"Kebanyakan yang membeli masker dari sekolah, perusahaan, dan klinik," terang dia.

Baca juga: Pemprov Jabar Kirim 10.000 Masker ke Depok, Ridwan Kamil: Hanya untuk Orang Sakit

Atun, panggilan akrabnya, mengatakan selain masker yang paling banyak dicari masyarakat adalah antiseptik atau pencuci tangan.

Satu botol antiseptik dijual dengan harga Rp 50.000.

"Tadi datang satu karton juga sudah ludes dibeli. Satu karton berisi 100 botol harganya Rp 50.000 per botol," terang Atun.

Seorang pembeli masker, Zaki mengatakan, sekarang ketersediaan masker di Solo mulai langka.

"Biasanya saya beli masker di toko modern itu ada. Sekarang sudah sulit. Di Apotek juga kosong," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com