Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Kejiwaan Ayah yang Bunuh Anak Kandung di Tasikmalaya

Kompas.com - 02/03/2020, 12:36 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, Jawa Barat, telah memeriksa kondisi kejiwaan Budi Rahmat (45).

Budi merupakan pelaku pembunuh anaknya sendiri Delis Sulitina (13), siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya yang diketahui tewas di gorong-gorong sekolahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku oleh psikolog, Budi dinyatakan dalam kondisi normal tanpa ada gangguan kejiwaan.

Baca juga: Ini Alasan Budi Sembunyikan Jasad Delis Anaknya di Gorong-gorong Sekolah

Pelaku selama ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan penyidik dan mengerti layaknya tersangka lainnya.

"Hasil pemeriksaan oleh psikolog sesudah ditetapkan tersangka, pelaku secara jasmani dan rohani kondisinya normal. Secara verbal juga pelaku bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan penyidik selama ini," kata Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat ditemui, Senin (2/3/2020).

Menurut Anom, ada tiga hal mendasar dari pemeriksaan pelaku oleh psikolog.

Pertama, pelaku bisa memahami substansi pertanyaan penyidik dan mampu menjawabnya dengan jelas.

Kedua, tingkat intelegensi pelaku rendah.

Baca juga: Cita-cita Delis Jadi Polwan Kandas karena Dibunuh Ayahnya hingga Dibuang ke Gorong-gorong

Kemudian, yang ketiga, dalam menyelesaikan suatu masalah, pelaku selalu tidak didasari hati dan pikiran.

"Salah satunya, pelaku dalam menyelesaikan suatu masalah tanpa didasari hati dan pikiran," kata Anom.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang diketahui tewas di gorong-gorong sekolahnya pada 27 Januari 2020.

Pelaku Budi Rahmat tega mencekik anaknya sampai tewas, karena kesal dimintai uang oleh anaknya untuk biaya studi tur sekolahnya.

Baca juga: Sebelum Jadi Tersangka, Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Bantah Bunuh Anaknya

Kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja Ayahnya sepulang sekolah.

Saat bertemu dengan Ayahnya, Delis meminta uang untuk studi tur ke Bandung sebesar Rp 400.000.

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200.000 dan meminjam kepada bosnya Rp 100.000.

"Karena korban merasa pemberian uang Ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek-cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," kata Anom.

Sampai akhirnya, mayat Delis ditemukan membusuk di dalam gorong-gorong sekolahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com