Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Suami Relakan Istri Kencan dengan Kakek 60 Tahun | Penjual Es Curi Susu Formula Demi Bayinya

Kompas.com - 01/03/2020, 07:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Cerita seorang suami bernama Agus (39) alias Untung yang merelakan istrinya tidur dengan kakek 60 tahun, JH menarik perhatian pembaca.

Ternyata, di balik kerelaannya, Agus memiliki maksud licik memeras harta JH.

Sedangkan di Pekalongan, seorang penjual es keliling terpaksa mencuri sekotak susu formula untuk anaknya.

Polisi yang menginterogasinya, justru iba dan memberikan tiga kotak susu pada si penjual es.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Kronologi Istri Bunuh Suami dengan Sadis Setelah Tak Menyahut 5 Kali Dipanggil

1. Suami peras selingkuhan istri

Ilustrasi.Thinkstock Ilustrasi.
Agus (39) alias Untung dan istri sirinya, Evita Vab Bone alias Martini (36) merencanakan sebuah skenario untuk menjebak seorang kakek berusia 60 tahun asal Palembang, JH.

Selama dua bulan terakhir, Agus rela istrinya berselingkuh dengan JH karena setiap kencan Martini selalu mendapatkan uang.

Namun belakangan, JH sudah tidak lagi memberikan uang meski sudah empat kali berhubungan badan, maka direncanakanlah penjebakan itu.

Saat Martini dan JH kencan di hotel, Agus dibantu adiknya, Bayu seolah melakukan penggerebekan dan memfoto keduanya dalam kondisi tanpa busana.

"Saat datang korban dan pelaku lagi dalam kondisi tanpa busana. Lalu datang suami dari Martini dan memfoto mereka," kata Kapolsek Ilir Timur I, Palembang, Kompol Edi Rahmat, Jumat (28/2/2020).

JH diminta membayar Rp 50 juta agar foto tersebut tidak tersebar.

JH kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi hingga tiga pelaku, Agus, Martini dan Bayu ditangkap.

Baca juga: Menyesal Bela Mantan Suami yang Bunuh Putrinya, Ibu Delis: Dasar Tukang Bohong

2. Sopir tewas diamuk massa di hadapan polisi

Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjataTribunnews Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjata
Aksi main hakim sendiri yang terjadi di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, Papua, pada Minggu (23/2/2020) menewaskan seorang sopir truk bernama Yus Yunus (26).

Video kejadian tersebut menjadi viral karena sopir asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat itu dihajar di depan aparat kepolisian.

Ternyata setelah diselidiki, kejadian tersebut dipicu salah paham terkait kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang warga setempat. Yunus dikira sebagai pelakunya.

Pemerintah setempat pun menegaskan kasus ini murni masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal. Tak ada masalah suku, agama, ras ataupun antargolongan.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan polisi tidak dapat bertindak tegas dalam kondisi tersebut karena tidak ingin ada korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional,"jelasnya seperti dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (27/2/2020).

Polisi pun berjanji akan mengusut tuntas kejadian yang menewaskan satu orang sopir tersebut.

Baca juga: Sopir asal Polman Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Bupati Dogiyai Minta Maaf

3. Tiga Jam Kontak Senjata dengan KKB di Mimika, 1 Brimob Gugur Tertembak

Kapolda Papua Irjen Paulus WaterpauwKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw
Satu orang anggota Brimob meninggal tertembak dalam peristiwa kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Peristiwa berlangsung lebih dari tiga jam di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Jumat (28/2/2020) sore.

Korbannya ialah Bharada Doni Priyanto yang langsung dievakuasi menuju Timika kemudian dipulangkan ke Jakarta.

Belum ada pernyataan resmi mengenai kronologis kejadian kontak senjata itu.

Namun Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Memang benar Jumat (28/2/2020) sore sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur hingga menyebabkan meninggalnya Bharada Doni Priyanto," ujar Kapolda melalui telepon, Sabtu (29/2/2020).

Baca juga: Baku Tembak dengan Polisi, Tiga Kurir Narkoba Tewas di Pagedangan Saat Akan Ditangkap

4. Keluarga sopir truk yang tewas diamuk massa: Kapolri dan Kapolda harus bertanggung jawab

Kapolda Papua Irjen Paulus WaterpauwKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw
Keluarga sopir truk asal Polman, Yus Yunus (26) yang meninggal dikeroyok massa di hadapan polisi meminta pertanggungjawaban Kapolri dan Kapolda.

Sebab kematian Yunus dianggap sebagai kelalaian polisi.

Kakak korban, Hasriani menilai polisi seharusnya mengevakuasi Yunus sebelum dihakimi massa.

“Saya minta Kapolri dan Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan, agar bertanggung jawab mengusut tuntas kasus ini atas nama keadilan untuk semua warga,” ujar Hasriani, Jumat (28/2/2020).

Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa meluruskan kejadian tersebut, bahwa tidak ada masalah terkait babi.

Yunus dianggap menabrak seorang warga setempat hingga meninggal.

"Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Bupati Dogiyai Sebut Sopir yang Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi Bukan karena Tabrak Babi

5. Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, 6 Orang Terluka hingga Pangdam Bukit Barisan Minta Maaf

Kondisi Mapolsek Pahae Julu, Polres Tapanuli Utara paska dirusak diduga sejumlah oknum TNI. Bentrok antar aparat tersebut mengakibatkan sedikitnya enam personel polisi, satu sipil luka-luka dan satu Mapolsek rusak, Kamis (27/2/2020)handout Kondisi Mapolsek Pahae Julu, Polres Tapanuli Utara paska dirusak diduga sejumlah oknum TNI. Bentrok antar aparat tersebut mengakibatkan sedikitnya enam personel polisi, satu sipil luka-luka dan satu Mapolsek rusak, Kamis (27/2/2020)
Bentrokan TNI-Polri di alan Lintas Sumatera titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (27/2/2020) siang mengakibatkan enam polisi dan satu warga terluka, serta satu markas polsek rusak.

Hal tersebut membuat Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhillah menyampaikan permohonan maaf kepada polisi dan masyarakat.

"Saya sangat menyesali dengan kejadian ini saya selaku pagdam menyampaikan permohonan maaf tidak hanya kepada Kapolda tapi juga kepada semua masyarakat," katanya dikutip dari Kompas TV, Jumat.

Setelah kejadian, seluruh prajurit di batalyon dilarang keluar barak untuk menghindari bentrok susulan.

Pada akhirnya, polisi dan TNI bermaaf-maafan dan menganggap masalah tersebut selesai.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aji YK Putra, Dhias Suwandi, Junaedi | Editor: Aprillia Ika, Rachmawati, Setyo Puji, David Oliver Purba, Candra Setia Budi) TribunMedan.com, Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com