Entah kenapa, tahun 1992, Diana mencoba mendaftar menjadi dosen. Kebetulan dibutuhkan tenaga dosen sastra Jepang.
"Awalnya coba-coba mendaftar jadi dosen saja karena kebetulan dibutuhkan tamatan sastra Jepang. Namun akhirnya lulus dan diperbantukan di Universitas Bung Hatta Padang," kata Diana.
Karir Diana sebagai dosen terus berlanjut. Setelah diterima sebagai dosen, Diana melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Negeri Jakarta.
Kemudian karir tertingginya di bidang akademisi diraihnya pada Desember 2019 dengan menjadi guru besar.
Baca juga: Cerita 35 Jemaah Umrah Asal Palembang, Pesawatnya Sempat Ditolak Mendarat di Jeddah
Diana menjadi guru besar di bidang Pendidikan Bahasa Jepang di wilayah X (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri). Satu-satunya di Sumatera.
Saat ini, Diana juga dipercaya oleh Universitas Bung Hatta Padang sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.
Salah satu prestasinya adalah membawa Universitas Bung Hatta meraih peringkat 101 perguruan tinggi di Indonesia hasil pemeringkatan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa) oleh Kemenristekdikti.
"Tahun 2019 lalu, Universitas Bung Hatta berhasil meraih peringkat 101 perguruan tinggi se-Indonesia di bidang Simkatmawa. Ini sebuah prestasi tersendiri bagi kampus," kata Diana.
Sebagai WR III, Diana dikenal dekat mahasiswa dan sering memberikan motivasi untuk mahasiswa saat bimbingan skripsi.
Diana juga sering menjadi nara sumber pelatihan karakter dan soft skill bagi mahasiswa.
Baca juga: Viral Kisah Haru 6 Anak Yatim Piatu di Balikpapan, Kapolresta Menangis hingga Tawaran Wali Kota