LUWU, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan maskapai akan memulangkan jemaah umrah yang sudah telanjur sampai di Arab Saudi.
Hal ini menyusul keputusan Kerajaan Arab Saudi menangguhkan visa umrah dan kunjungan dari beberapa negara, termasuk Indonesia.
Budi menjelaskan,mekanisme yang dilakukan pemerintah RI berjalan sebagaimana mestinya, yakni Pemerintah Arab Saudi tetap mengizinkan pesawat masuk untuk menjemput.
“Jadi tidak ada Notam di sana yang tidak boleh adalah penumpang tidak diperkenankan turun. Saya pikir ini adalah jalan Allah bahwa dilakukan demikian supaya ini tidak menyebar kemana-mana, Apalagi Baitullah, Mekkah, dan Madinah menjadi tempat penularan. Jadi putusan itu dipahami oleh Pak Presiden,” kata Budi saat ditemui di Bandara Udara I Laga Ligo Bua, Luwu, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Visa Umrah Disetop Arab Saudi, Ribuan Calon Jemaah Jateng Terancam Batal Berangkat
Menurut Budi, bagi mereka yang sudah membayar dan sudah mendapat visa, tetap memiliki hak untuk berumrah atau uangnya dikembalikan.
“Visa kita akan minta tanpa membayar dan kami semua mempersiapkan kepulangan bersama ibu Kementerian Luar Negeri dan Panglima,” ujar Budi.
Untuk penumpang yang batal berangkat, kata Budi, telah dipulangkan ke wilayah asal oleh agen perjalanan umrah masing-masing.
“Saya tadi bertemu jemaah dari Palembang, hari ini dipulangkan dengan pesawat ke Palembang. Begitupun dari Yogyakarta juga pulang hari ini. Kemudian yang dari Temanggung disediakan bus untuk pulang hari ini,” tuturnya.
Sebagai informasi, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan untuk menangguhkan sementara akses masuk warga negara asing ke ke Arab Saudi.