Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2020, 23:15 WIB
Agie Permadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Petugas masih melakukan pencarian dan melacak keberadaan Serli Herawati, tahanan wanita yang kabur saat hendak menunggu sidang putusan di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (27/2/2020).

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung Guntur Wibowo mengultimatum Serli agar segera menyerahkan diri.

"Kami berharap Serli Herawati untuk segera menyerahkan diri," kata Guntur saat dihubungi, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Tahanan Wanita yang Kabur Akan Menghadapi Sidang Putusan di PN Bandung

Guntur mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan wanita tersebut agar segera melaporkannya ke aparat terdekat.

"Apabila ada masyarakat yang mengetahui keberadaan yang bersangkutan agar sesegera mungkin melaporkannya kepada kami atau kepada pihak kepolisian yang terdekat," ucapnya.

"Kami sampai dengan saat ini sedang berupaya mencari dan melacak keberadaan Serli Herawati tersebut serta melakukan kordinasi dengan instansi terkait," sambungnya.

Baca juga: Kronologi Tahanan Wanita Kabur Saat Akan Sidang, Memisahkan Diri lalu Berbaur dengan Pengunjung

Diketahui, Serli merupakan tahanan dalam kasus pencurian dan pemberatan.

Sudah 20 hari Serli ditahan di Rutan Perempuan Kelas IIA Bandung.

Pada Kamis (27/2/2020) sekira pukul 08.53 WIB, Serli dijemput bersama 15 tahanan perempuan lainnya dari Rutan perempuan untuk menjalani Sidang di Pengadilan Negeri (PN) Bandung.

Sesampainya di PN Bandung, 16 tahanan dan dua tahanan anak diturunkan pengawal dari dalam mobil.

Pengawal kemudian menggiring barisan tahanan tersebut ke dalam gedung PN Bandung melalui pintu yang biasa digunakan keluar masuk tahanan ke arah lorong ruang sidang 5 dan 6 yang saat itu kondisinya sudah banyak pengunjung.

"Tanpa sepengetahuan pengawal tahanan, Serli Herawati memisahkan diri dan berbaur dengan pengunjung sidang, sehingga pada saat dimasukan ke dalam sel tahanan jumlah tahanan terhitung 15 tahanan perempuan dan 2 tahanan anak," ucapnya.

Petugas kemudian melakukan pengecekan kembali dan mendapatkan tahanan tersebut ternyata kurang satu.

"Kekurangan 1 orang tahanan perempuan," sambung Guntur.

Mengetahui hal tersebut, petugas pengawal langsung melakukan penyisiran mencari tahanan yang kabur itu.

"Menyisir dan mencari Serli Herawati di seluruh area PN Bandung sambil melapor pada Pimpinan namun karena jumlah pengunjung sidang hari itu cukup banyak sehingga menyulitkan pencarian," ucap Guntur.

Sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian dan melacak keberadaan Serli Herawati.

"Sedang berupaya mencari dan melacak keberadaan Serli Herawati," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com