Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Hasil Otopsi, Ibu Balita Tanpa Kepala: Semoga Bahagia di Surga

Kompas.com - 28/02/2020, 15:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Mata Melisari, ibu balita yang ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda tampak berkaca-kaca.

Beberapa kali Melisari memeluk sang ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti.

"Semoga anak kami (Yusuf) bahagia di surga," ungkap Melisari lirih setelah mendengar pengumuman hasil otopsi putranya, Yusuf Achmad Ghazali (4).

Mereka menerima dengan ikhlas hasil otopsi yang berujung pada kesimpulan, Yusuf tewas bukan karena pembunuhan.

Yusuf dinyatakan tewas lantaran jatuh ke parit dan terseret arus.

Baca juga: Makam Balita Tanpa Kepala di Samarinda Dibongkar, Orangtua Harap Hasilnya Dibuka Terang Benderang

Penjelasan ahli

Ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti didampingi Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Budiman saat memberi keterangan pers di Mapolresta Samarinda, Kamis (27/2/2020).KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti didampingi Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Budiman saat memberi keterangan pers di Mapolresta Samarinda, Kamis (27/2/2020).
Ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan tubuh Yusuf mengalami pembusukan alami selama 16 hari di dalam air.

Hal itu menyebabkan beberapa organ tubuh Yusuf hilang.

Termasuk membuat kepala Yusuf mudah terlepas.

Hal ini, kata Hastry, lantaran jenazah balita lebih cepat mengalami pembusukan dibanding orang dewasa.

Pembusukan berlangsung semakin cepat karena jasad Yusuf terendam di dalam air.

"Almarhum masih kecil. Terendam di air pun terlalu lama, jadi tulang leher musah lepas," ucap Hastry.

Baca juga: Kasus Jenazah Balita Tanpa Kepala di Samarinda, 2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka

Tak ada tanda kekerasan

PAUD Jannatul Athfaal di Jalan Wahab Syahranie, Samarinda, lokasi hilangnya Yusuf Achmad Ghazali, Jumat (22/11/2019).KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON PAUD Jannatul Athfaal di Jalan Wahab Syahranie, Samarinda, lokasi hilangnya Yusuf Achmad Ghazali, Jumat (22/11/2019).
Hastry menegaskan, tak ada indikasi kekerasan di tubuh korban setelah pemeriksaan menyeluruh dilakukan.

Tim telah memeriksa seluruh tulang. Mulai dari tulang leher, dada, iga hingga tulang tulang paha.

"Semuanya utuh, tak ada kekerasan," ujar dia.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Budiman menjelaskan, berdasarkan hasil otopsi didapati Yusuf disimpulkan tewas karena jatuh ke parit dan terseret arus.

"Jadi ini murni kelalaian PAUD. Tak ada indikasi kekerasan atas kasus ini," katanya.

Dua orang pengasuh PAUD tempat Yusuf dititipkan, Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26) telah ditetapkan sebagai tersangka karena lalai dan menyebabkan kematian seseorang.

Yusuf sebelumnya menghilang saat dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal, Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/11/2019).

Dia ditemukan tewas tanpa kepala di parit di Kelurahan Teluk Lerong, Kecamatan Samarinda Ulu tepat dua pekan kemudian, tepatnya Minggu (8/12/2020).

Sumber: Kompas.com (Penulis:Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com