Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Batu di Tas BN, Pria Asal Sragen yang Tewas Mengapung di Teluk Penyu

Kompas.com - 28/02/2020, 13:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga di sekitar perairan Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, sempat gempar ketika ditemukan jasad seorang pria mengapung dengan kondisi badan terikat tali rafia dan menggendong tas ransel berisi batu.

Korban yang akhirnya diketahui berinisial BN (39), warga Sragen, Jawa Tengah, diduga kuat melakukan bunuh diri.

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Tali rafia digunakan untuk mengikat tas ransel dan tubuhnya, tas ransel tersebut berisi batu. Pada tangan korban juga ditemukan fotokopi KTP yang dilakban," kata Kasat Reskrim Polres Cilacap AKP Onkoseno G Sukahar.

Baca juga: Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Terikat Tali Rafia di Pantai Cilacap

Dugaan itu diperkuat dengan rekaman video yang sempat dikirimkan melalui jasa paket oleh  korban ke orangtuanya.

"Sebelum bunuh diri, BN membuat video dengan HP yang berisi pesan kepada keluarga. HP tersebut kemudian dikirim melalui paket. Di dalamnya juga berisi dompet dan parfum," ujar Onko di Cilacap, Kamis (27/2/2020).

Kronologi penemuan jasad korban

Berdasar keterangan Kasat Polair Polres Cilacap AKP Huda Syafi’i jasad BN ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang berjalan di trek dam sekitar 12.00 WIB.

Saat itu, polisi mendapat informaso ada jasad seorang laki-laki dewasa itu menggunakan pakaian lengkap dengan ciri-ciri tinggi badan sekitar 165 sentimeter dan berat 70 kilogram.

Jenazah mengenakan kaus warna biru, jaket hitam plisir biru, celana jeans warna biru, dengan menggendong tas hitam dan memakai sepatu warna coklat.

Baca juga: Dibully 9 Temannya karena Seorang Pria, Siswi SMP di Kudus Tak Bisa Tidur dan Makan

 

"Mayat mengapung di perairan Teluk Penyu di antara trek dam kedua dan trek dam ketiga dari arah selatan. Selanjutnya mayat dievakuasi ke RSUD Cilacap," kata Huda saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif aksi bunuh diri BN tersebut.

"Badannya saja (yang terikat). Masih kami periksa, belum dapat menyimpulkan (penyebab kematiannya). Nanti perkembangannya kami sampaikan lanjut," jelas Onko.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com