KOMPAS.com - Pesta pernikahan puluhan pasangan pengantin di Cianjur, Jawa Barat, nyaris gagal setelah menjadi korban wedding organizer (WO) abal-abal.
Menurut salah satu korban, GJB (25), dirinya hanya mendapat bunga kering saat acara resepsi.
Sementara itu, pemilik WO High Level Cianjur, BJM (27), yang dipesan GJB telah hilang seakan ditelan bumi.
Berita ini menjadi sorotan di Kompas.com pada hari kemarin. Berikut ini berita popouler nusantara selengkapnya:
GJB menjelaskan, setelah ada kesepakatan dengan pihak WO, dirinya lalu memberikan uang muka setengahnya dari total biaya paket sebesar Rp 60 juta.
Pemberian uang muka tersebut sesuai permintaan pelaku, sedangkan sisanya diminta untuk dilakukan pelunasan sebelum hari H resepsi berlangsung.
“Jelang resepsi, saya diminta untuk melunasinya. Ternyata di hari H yang datang hanya papan background, buket, dan bunga kering. Saya hubungi dia, sudah tidak aktif,” ucap GJB.
Karena tidak ingin malu dengan para tamu, akhirnya korban terpaksa dengan dadakan membeli kebutuhan yang diperlukan itu dengan seadanya dan menggelar resepsi ala kadarnya.
Baca berita selengkapnya: Tertipu Wedding Organizer Abal-abal, Bayar Puluhan Juta Rupiah dan Hanya Dapat Bunga Kering
Pulang dari Singapura, seorang warga asal Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dilarikan ke RSUD Ir Soekarno.
Pasalnya, pasien tersebut setelah diduga mengalami gejala suspect virus corona.
"Memang ada yang mau dirawat karena curiga corona. Tapi ini butuh uji lab dulu," kata Direktur RSUD Ir Soekarno Babel Armayani Rusli kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2020).
Baca berita selengkapnya: Pulang dari Singapura, Pasien Suspect Virus Corona Dirawat di RSUD Ir Soekarno Bangka
Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso menyampaikan telah meminta ahli bahasa untuk menganalisis pernyataan Ridwan Saidi terkait kerajaan di Ciamis dan arti kata Galuh.