Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina Natuna Selesai, Ganjar Sebut Jangan Kucilkan, Risma Siapkan Alat Kesehatan

Kompas.com - 16/02/2020, 09:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Masa karantina 238 warga negara Indonesia dari Wuhan di Natuna telah berakhir pada hari Sabtu (15/2/2020).

Sejumlah kepala daerah pun mengaku siap untuk menyambut kepulangan mereka.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku lega dan akan membantu menyiapkan segala peralatan medis yang dibutuhkan untuk 34 warganya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo melalui juru bicaranya, Fadjroel Rachman, juga mengucapkan terima kasih kepada warga Natuna yang mendukung kelancaran proses karantina tersebut.

Seperti diketahui, dalam karantina tersebut tercatat 238 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami dari WNI), 5 anggota tim pendahulu KBRI Beijing, dan 42 orang dari tim penjemput termasuk kru pesawat dan petugas kesehatan.

Berikut ini sejumlah fakta pasca-karantina di Natuna:

1. Pelepasan yang penuh haru

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memberikan keterangan kepada wartawan menjelang kedatangan WNI dari natuna di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memberikan keterangan kepada wartawan menjelang kedatangan WNI dari natuna di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).

Upacara pelepasan ratusan WNI pada hari Sabtu (15/2/2020) berlangsung penuh haru. Isak tangis kebahagiaan terungkap dari 238 WNI setelah masa karantina 14 hari telah selesai.

"Dengan keceriaan dan kebahagiaan ini, mereka dalam kondisi sehat," ungkap Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Yugo Margono di Natuna, Kepulauan Riau, seperti dilansir dari Antara. Yugo memastikan seluruh WNI keluar dari karantina dalam kondisi bebas virus corona.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, WNI yang telah selesai diobservasi di Natuna boleh langsung berbaur dengan masyarakat.

"Mereka dalam kondisi sehat kalaupun dinas kesehatan sebagai tracking aja membantu kalau ada apa yang dikeluhkan," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Sampaikan Terima Kasih kepada Masyarakat Natuna soal Observasi

 

2. Imbauan Gubernur Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancarai di Kampung Buricak Burinong, Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2020). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancarai di Kampung Buricak Burinong, Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2020). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil warganya untuk tidak paranoid dan memberi stigma kepada warga yang pulang dari karantina di Natuna.

"Saya berharap warga tidak paranoid. Tidak memberi stigma yang aneh-aneh," katanya.

Sebab, lanjut Emil, warga yang dipulangkan sudah dipastikan baik kondisi kesehatannya melalui serangkaian pemeriksaan.

"Terima baik-baik, seperti warga lainnya. Jangan paranoid," kata dia.

Baca juga: Isak Tangis dan Senyuman di Natuna

3. Ganjar Pranowo: Jangan dikucilkan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (14/2/2020)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (14/2/2020)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, masyarakat mengucilkan warga yang baru kembali.

"Titip pesan saja, masyarakat menerima dengan baik, agar tidak mengucilkan. Sudah dicek, sudah sehat semua, tidak usah takut," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar memastikan Dinkes Jawa Tengah siap memantau kondisi WNI tersebut.

"Kalau nanti ada keluarga dan yang bersangkutan merasa tidak enak badan, periksa ke dokter, kita dari Dinkes siap memantau," ucapnya. Berdasarkan data, 10 dari 238 WNI yang dikarantina berasal dari Jawa Tengah.

Baca juga: WNI Dipulangkan dari Natuna, Ini Pesan Ridwan Kamil hingga Ganjar

 

4. Risma siapkan peralatan kesehatan

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Risma mengatakan, meski 34 warga Surabaya itu dinyatakan sehat dan tak terjangkit virus corona, segala peralatan medis yang dibutuhkan tetap disiapkan.

"Kita sudah siap untuk peralatannya, terutama untuk keluarganya. Yang paling penting adalah untuk keluarganya," kata Risma kepada pers usai peresmian Jalan MERR IIC, Gunung Anyar, Surabaya.

Risma lalu melanjutkan, Pemkot Surabaya lebih siap dan lebih tenang menerima kedatangan 34 warganya.

Sebab, mereka sudah menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna.

"Kemarin kan kita khawatir kalau langsung (dibawa dari Wuhan ke Surabaya) itu gimana," ujar Risma.

Baca juga: Khofifah Tak Siapkan Penyambutan 65 Warga Jatim dari Natuna, Ini Alasannya

(Penulis: Ihsanuddin, Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com