Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua PWNU Jadi Ketua Panitia Pesparani Katolik Tingkat Nasional di NTT

Kompas.com - 12/02/2020, 16:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Penjelasan Gubernur NTT

Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, penunjukan Jamaludin merupakan bentuk nyata dari semangat kebersamaan dan toleransi di NTT.

“Saya usulkan dan tunjuk Ketua PWNU NTT sebagai Ketua Panitia Pesparani Nasional Tahun 2020. Kita ingin mengedepankan semangat kebersamaan dalam membangun daerah ini. NTT harus bisa menjadi inspirasi nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan bagi Indonesia,” ujar Viktor.

Lebih lanjut, Viktor mengatakan, pengajuan ketua panitia tersebut sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap NU sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar.

Menurut Viktor, NU bersama Muhammadiyah telah setia menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan di Indonesia.

Viktor mengatakan, Pemprov NTT terus mendorong agar wilayahnya menjadi tempat  semangat toleransi yang nyata.

Menurut Viktor, beberapa waktu lalu dia mengikuti acara kebaktian Paskah di Gereja Lahairoi, Desa Tesbatan, Amarasi, ada hal yang sangat menarik dan menggugah.

Pada saat itu, remaja masjid juga turut mengiringi upacara kebaktian dengan memainkan alat musik rebana.

"Ini sungguh suatu kebersamaan dan toleransi yang luar biasa. Orang-orang dari kota dan daerah lain mesti datang belajar di tempat seperti ini,” kata Viktor.

Viktor menyebut, visi NTT bangkit menuju sejahtera akan tercapai jika orang NTT melepaskan sekat-sekat agama dan kesukuan, serta bersama bergandeng tangan mengatasi ketertinggalan dan keterbelakangan.

Viktor pun mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Menteri Agama dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terhadap Provinsi NTT untuk menjadi tuan rumah Pesparani Nasional 2020.

Adapun, kegiatan Pesparani Katolik Nasional akan digelar pada Oktober 2020 mendatang dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com