Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAID Tasikmalaya Bantah Hoaks Rekaman CCTV Pria Bermasker yang Ajak Siswi SD Berhubungan Badan

Kompas.com - 12/02/2020, 12:03 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto menegaskan selama ini tak pernah ada rekaman CCTV dan ciri identik pria bermasker pakai motor pengajak hubungan badan di wilayah Jalan Ciawi-Rajapolah.

Hal ini menepis beredarnya isu video di masyarakat bahwa pelaku sempat terekam oleh CCTV salah satu instansi daerah setempat.

Baca juga: Pura-pura Tanya Alamat, Pria Bermasker Rampas Kalung Seorang Wanita di Teras Rumah

Selama ini keempat korban tak bisa memberikan keterangan identik yang jelas terhadap ciri-ciri pria bermasker dengan teror kata-kata jorok tersebut. 

"Saya tegaskan saat memintai keterangan empat korban tak ada ciri identik yang disebutkan, seperti nomor polisi motor, wajah tak terlihat karena bermasker. Juga, Tak ada yah rekaman CCTV-nya. Itu isu beredar video di masyarakat bukan CCTV yang menyatakan jelas itu pelakunya. Jangan terpengaruh isu hoaks," jelas Ato saat dimintai keterangan wartawan di kantornya, Rabu (12/2/2020) pagi.

Baca juga: Diajak Berhubungan Badan oleh Pria Bermasker di Jalan, Siswi SD Lapor Polisi

Siswi SD korban pria bermasker trauma berat

Ditambahkan Ato, selama ini pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap korban terakhir siswi salah satu SD di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

Soalnya, selama ini korban masih mengalami trauma berat yakni ketakutan saat sendirian bertemu dengan pria tak dikenal.

Pihaknya pun telah memastikan korban bisa berbaur dan mengikuti proses belajar mengajar di sekolahnya dengan pengawasan KPAID.

Baca juga: Siswi SD Diculik 4 Tahun dan Dicabuli hingga Hamil Didampingi Psikolog Forensik

 

"Iya korban masih mengalami trauma cukup berat saat ini. Kemarin, kita lakukan pendampingan korban sampai ke sekolahnya. Kita pastikan apakah korban bisa mengikuti proses balajar dengan baik atau tidaknya. Kondisinya masih belum pulih traumanya sekarang," tambah Ato.

Sampai sekarang, warga di wilayah Utara Kabupaten Tasikmalaya masih merasa khawatir karena pria bermasker pelaku teror pengajak hubungan badan masih berkeliaran.

Baca juga: Siswi SD yang Diajak Berhubungan Badan oleh Pria Bermasker di Jalan Alami Trauma

Warga resah, pelaku masih berkeliaran

Apalagi, warga tak mengetahui ciri-ciri pasti tentang pelaku tersebut.

Selama ini, para orang tua diharapkan untuk selalu menjaga dan mendampingi anak-anaknya dan tak membiarkan anak sendirian di sekitar jalan raya.

"Warga di sana masih khawatir karena si pelakunya ini belum diketahui ciri-ciri pastinya. Semoga Kepolisian bisa cepat menangkapnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, mengaku kalau pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini.

Namun, pihaknya sampai sekarang masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti lainnya.

"Belum ada laporan lanjutan," singkat Dadang saat dimintai keterangan.

Baca juga: KPAID Tasikmalaya Sebut Korban Pria Bermasker Pengajak Hubungan Badan di Jalan Berjumlah 4 Orang

 

Pelaku mengaku Uwa, berkata jorok dalam bahasa Sunda

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi kelas VI salah satu sekolah dasar asal Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku sebagai korban pelecehan seksual di tepi jalan oleh seorang pria bermotor matik pakai masker dengan ajakan kata-kata jorok.

Korban didampingi orang tuanya beserta Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan kejadian itu di ruang SPK Polres Tasikmalaya Kota pada Senin (10/2/2020) siang.

Pelakunya diduga seorang pria yang mengaku sebagai Uwa atau sebutan kakak ayah yang menaiki motor matik dan memakai masker.

Baca juga: Kepsek SD di Mentawai Cabuli Siswinya 3 Kali, Korban Ditampar hingga Muntah

 

Dalam melancarkan aksinya, pelaku ini selalu berkata-kata jorok mengajak berhubungan badan pakai berbahasa Sunda tanpa ada kontak fisik lalu pergi meninggalkan korbannya.

Sesuai keterangan KPAID Kabupaten Tasikmalaya, selain siswi tersebut ada 3 korban lainnya dengan menyebutkan ciri-ciri pelaku yang sama.

Tapi, ketiga korban adalah perempuan dewasa yang berprofesi sebagai PNS, guru dan ibu rumah tangga.

Bahkan, dua orang diantaranya telah menyerahkan dompet dan handphonenya karena mengaku seperti dihipnotis oleh pelaku pria bermasker tersebut. 

Baca juga: Reda Kasus Teror Lempar Sperma, Kini Muncul Teror Pria Bermasker Ajak Berhubungan Badan di Tasikmalaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com