KOMPAS.com- Seorang warga Desa Panapalan RT 03, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi bernama Erwin (30) mengaku, menemukan sebuah benda diduga emas batangan.
Pada permukaan emas seberat 1 kilogram itu diklaim terdapat gambar Soekarno.
Namun hingga saat ini, keaslian emas tersebut masih diteliti.
Baca juga: Hari Ini Harga Emas Antam Naik Rp 1.000
Ia merasa menginjak sesuatu yang licin.
"Tidak sengaja terinjak. Bentuknya seperti batangan," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Jambi.
Saat itu pula, Erwin mengetahui ada gambar Soekarno pada permukaan emas itu.
Ia mengaku, belum bisa memastikann keaslian benda yang ditemukannya itu.
Baca juga: Sebabkan Banjir dan Longsor di Bogor, Sindikat Penambang Emas Ilegal Ditangkap
Pada lempengan itu juga terdapat tanda tangan dan tulisan "Soekarno".
Di bagian belakangnya, terdapat gambar garuda dan tulisan BI serta 999,9.
Sedangkan di bagian samping tertulis GOLD dengan huruf kapital dan angka 24 K.
Baca juga: Viral, Pencuri Cincin Emas Kabur, Dikejar dan Ditendang Motornya tapi Tak Jatuh
"Ada yang tawar memang kemarin. Dia tawar sekitar Rp 750 juta," katanya. Tapi oleh Erwin, tawaran itu ditolak.
Jika benda temuannya tersebut tenyata merupakan milik negara, ia akan mengambalikannya.
"Rencananya, kami mau cek dulu ke laboratorium. Kalau memang ini produk punya Bank Indonesia, kita kembalikan," ujar dia.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bongkahan Emas The Welcome Stranger Ditemukan di Australia
Kabar mengenai harta emas Soekarno sebenarnya sudah ada sejak zaman orde baru.
"Utamanya yang percaya dan masuk dalam gerakan mesianisme," ungkap Rendra.
Hadirnya perburuan emas Soekarno juga tak lepas dari fenomena gerakan-gerakan mesianis seperti ratu adil, turangga seta dan berakhir dalam kelompok-kelompok seperti Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire dan lain sebagainya.
"Ada upaya internal beberapa kelompok mencetak emas Soekarno palsu yang tersebar di mana-mana," ujar dia.
Rendra menceritakan, dirinya telah dua kali melihat temuan benda diduga harta emas Soekarno.
"Dua kali saya bertemu itu (benda serupa) ternyata itu emas buatan baru dan satunya sepuhan," papar dia.
Rendra menyarankan, pengecekan keaslian benda tersebut menggandeng akademisi utamanya arkeolog dan sejarawan.
Sumber: Kompas.com/ Tribun Jambi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.