Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Bunuh Istri Tua karena Ribut Poligami, Pelaku Tak Sendirian

Kompas.com - 09/02/2020, 21:08 WIB
Tri Purna Jaya,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Pembunuhan istri tua oleh suami di Lampung tidak dilakukan sendirian.

Pelaku bernama Handoko, warga Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang itu membunuh istri pertamanya, Anis Suningsih dibantu dua orang lain.

Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani mengatakan, dua pelaku itu juga orang dekat serta mengenal korban.

“Dua pelaku ini tergolong orang dekatlah. Mereka juga mengenal korban,” kata Barly, Minggu (9/2/2020).

Kedua pelaku ini, kata Barly, ditangkap lebih dahulu pada Sabtu (8/2/2020).

Baca juga: Ribut karena Poligami, Suami Bunuh Istri Tua

 

Dari keduanya, yang semula diduga adalah pelaku pembegalan terhadap korban, nama Handoko muncul sebagai aktor intelektual.

“Kedua pelaku ini buka suara tentang pelaku ketiga, yakni Handoko,” kata Barly.

Peristiwa yang menimpa Anis awalnya disangka kasus pembegalan.

Karena pada saat ditemukan di areal perkebunan jagung Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, sepeda motor dan barang berharga milik korban hilang.

Dari kedua pelaku yang belum bisa dipublikasikan identitasnya itu juga terungkap bahwa Handoko yang merencanakan pembunuhan istri pertamanya itu.

“Dugaan sementara adalah pembunuhan berencana dengan modus pura-pura dibegal,” kata Barly.

Diberitakan sebelumnya, seorang suami membunuh istri pertamanya karena cekcok mengenai poligami. Korban mengultimatum pelaku untuk memilih istri tua atau istri muda.

“Korban ini hidup susah dengan tiga anak. Sedangkan istri muda di Aceh hidup mapan tanpa anak,” kata Barly.

Ribut karena poligami

Pembunuhan ini terungkap setelah jasad korban, Anis Suningsih (34), ditemukan tergeletak dengan luka parah di areal perkebunan jagung di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang pada Rabu (5/2/2020) malam.

Barly mengatakan, kisruh di rumah tangga korban dengan pelaku itu juga berlatar belakang masalah ekonomi.

“Selain masalah poligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak, sedangkan istri kedua hidup mapan tanpa anak,” kata Barly.

Pembunuhan itu berawal dari keributan besar di rumah. Korban mengultimatum pelaku untuk memilih antara dia atau istri muda.

Saat itu, pelaku baru pulang dari Aceh, menemui istri muda.

Barly mengungkapkan, pembunuhan itu tidak dilakukan sendiri oleh pelaku, tetapi dibantu dengan dua orang lain, yang juga kenal dengan korban.

Pelaku Handoko diduga menjadi otak pembunuhan itu.

“Pelaku melakukan pembunuhan dengan dua orang lain. Pelaku Handoko terlibat langsung, menusuk korban menggunakan pisau,” kata Barly.

Baca juga: Istri Tua Dibunuh dengan Modus Begal, Suami Pura-pura Syok dan Menangis

 

Barly menjelaskan, dua orang pelaku lain itu belum bisa dipublikasikan, baik nama maupun inisialnya. Karena pihaknya masih mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan keterlibatan istri muda pelaku.

“Pelaku Handoko ini juga adalah residivis, pernah terlibat kasus tewasnya anggota polisi bernama Wiyono,” kata Barly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com